RAKYATKU.COM - Afghanistan sedang melakukan pemungutan suara untuk memilih presiden baru.
Al Jazeera melaporkan bahwa tempat pemungutan suara dibuka pada hari Sabtu jam 7 pagi (waktu setempat) dan dijadwalkan ditutup pada jam 5 sore.
Pemilihan presiden diperebutkan oleh 15 kandidat, tapi kandidat utama adalah Presiden Ashraf Ghani dan Ketua Eksekutif Abdullah Abdullah.
Kedua orang itu telah berbagi kekuasaan selama lima tahun terakhir, dalam apa yang disebut pemerintah sebagai "persatuan yang dibentuk oleh Amerika Serikat" setelah adanya dugaan penipuan dan korupsi dalam pemilihan 2014 lalu.
Dijaga ketat
Pada hari Kamis, Gerilyawan Taliban telah menyatakan akan menargetkan tempat pemungutan suara, menyerang pasukan keamanan, serta memblokir jalan.
Jadi, untuk mencegah ancaman dan memastikan keselamatan warga, puluhan ribu pasukan dikerahkan di seluruh negeri.
Menurut laporan, lebih dari 72.000 personel keamanan telah dikerahkan ke 49.402 tempat pemungutan suara.
Selain itu, 410 pusat pemungutan suara lainnya akan tetap ditutup dengan alasan keamanan.
Namun di tengah ketatnya keamanan, BBC melaporkan bahwa ada ledakan di dekat tempat pemungutan suara di selatan kota Kandahar. Sejumlah orang dikabarkan terluka.
Bagaimana cara kerja pemungutan suara di Afghanistan?
Presiden Afghanistan akan dipilih melalui sistem pemilihan langsung dua putaran. Putaran kedua akan terjadi jika tidak ada kandidat yang menerima lebih dari 50% suara pada putaran pertama.
Hasil pemungutan suara hari ini akan keluar tiga minggu kemudian. Babak kedua, jika perlu, akan diadakan pada bulan November.
Presiden Afghanistan yang terpilih akan memimpin negara yang telah hancur akibat perang empat dekade.