RAKYATKU.COM - Cerita horor viral KKN di Desa Penari akan dijadikan sebuah film oleh MD Pictures.
Produser MD Pictures, Manoj Punjabi mengatakan alasan menggarap film ini adalah cerita yang tersaji sangat luar biasa. Dia mengaku terpesona, apalagi cerita ini diklaim berasal dari kisah nyata.
“Karena cara dia (SimpleMan) menulisnya ada potensi ke sana (film) apalagi ini kisah nyata. Kalau ngomong kisah nyata, ini enggak akan berhenti di sini. Bagi saya, menarik sekali dan saya ingin all out di proyek ini,” kata Manoj Punjabi.
Manoj menambahkan, pihaknya sangat senang dan bersemangat dalam menggarap film KKN di Desa Penari ini. Dari obrolannya dengan SimpleMan, menurut Manoj, cerita ini ditulis berdasarkan sumber yang terpercaya.
Saat ini, pihak MD Pictures sedang menggodok banyak hal untuk penentuan pemain dan sutradara. Meski belum banyak yang bisa dibeberkan, Manoj mengungkap film ini rencananya akan tayang tahun 2020 mendatang.
“Targetnya awal 2020, ini saya mau kejar. Saya sangat excited, ini berpotensi SimpleMan pintar dia source cerita nyata. Saya confirm ini cerita nyata, ini kan believe or not, saya believe. Saya juga tanya prosesnya dan dia itu cerita ini dapat dari source dan ngobrol,” kata Manoj.
Meski saat ini belum menemukan sutradara dan pemain, Manoj mengungkapkan, agar bisa tayang pada Maret tahun 2020, proses syuting akan segera dimulai di bulan November mendatang. Pengumuman pemain dan sutradara pun akan diinformasikan segera.
“November syuting target saya, karena sudah ada peta planning Maret (2020) tayang,” kata Manoj, dilansir Viva.
Manoj juga sepakat untuk tidak menggunakan tempat atau lokasi asli kejadian KKN mengerikan tersebut yang kemungkinan besar berada di Jawa Timur.
Alasannya, Manoj ingin menjaga privasi daerah dan orang-orang yang ada di sana. Manoj tidak ingin mengganggu masyarakat asli desa tersebut.
“Enggak (tak akan syuting di tempat asli). Tempatnya yang pasti enggak akan di situ, kita enggak akan syuting di lokasi asli karena saya mau jaga privasi. Itu permintaan SimpleMan (penulis), tolong jangan,” pungkasnya.