RAKYATKU.COM - Akun-akun yang berasal dari China yang berusaha menabur perselisihan di antara para pengunjuk rasa di Hong Kong ditutup.
Begitu pula akun-akun yang memperkuat pesan pro-Saudi yang datang dari Mesir dan Uni Emirat Arab yang diarahkan ke Qatar dan Yaman, kata Twitter.
Akun berita palsu juga ditangguhkan di Spanyol dan Ekuador, dikutip dari Asia One, Senin (23/9/2019).
Rilis informasi ini adalah bagian dari dorongan perusahaan untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana platformnya digunakan oleh aktor negara untuk memanipulasi opini publik.
Twitter mengatakan mereka telah mengidentifikasi 4.302 akun yang berbasis di China "berusaha menabur perselisihan tentang gerakan protes di Hong Kong."
Ini mengikuti identifikasi pada bulan Agustus lebih dari 200.000 akun palsu di China yang terlibat dalam memicu perselisihan publik di Hong Kong.
Pengumuman ini menyusul penghapusan akun palsu Facebook yang berbasis di Mesir, Arab Saudi dan UEA bulan lalu karena memposting informasi yang salah tentang hotspot regional termasuk Libya, Sudan dan Yaman.
