RAKYATKU.COM - Seorang pejabat dari gerakan pemberontak Houthi di Yaman mengatakan mereka akan berhenti mengarahkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi. Namun mereka memperingatkan bahwa kelanjutan perang dapat mengarah pada perkembangan berbahaya.
Pengumuman itu dibuat pada Jumat malam oleh Mahdi al-Mashat, kepala dewan politik tertinggi Houthi, yang mengendalikan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Yaman, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (21/9/2019).
"Kami menyatakan berhenti menargetkan wilayah Arab Saudi dengan drone militer, rudal balistik, dan semua bentuk senjata lainnya, dan kami menunggu langkah balasan dari mereka," kata Mashat pada TV Al Masirah yang dikelola Houthi.
"Kami berhak untuk merespons jika mereka gagal membalas secara positif inisiatif ini," katanya, seraya menambahkan bahwa kelanjutan perang Yaman "tidak akan menguntungkan pihak mana pun".
Pengumuman oleh Houthi datang hampir seminggu setelah mereka mengklaim serangan besar terhadap fasilitas minyak Saudi.
Meskipun Houthi bersikeras mereka bertanggung jawab atas serangan 14 September di situs Aramco yang awalnya mengurangi separuh produksi kerajaan, Amerika Serikat dan Arab Saudi menyalahkan Iran.
Iran membantah terlibat, memperingatkan bahwa setiap serangan balasan terhadapnya oleh AS atau Arab Saudi akan mengakibatkan " perang habis-habisan ".