RAKYATKU.COM, TEXAS - Polisi Texas sedang memburu seorang pria karena menceraikan istrinya tanpa sepengetahuannya.
Pria itu, Paul Nixon dituduh telah melakukan pemalsuan tingkat tiga dan 'sumpah palsu'. Dia bisa menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Menurut catatan pengadilan, Nixon telah memalsukan tanda tangan istrinya serta notaris, dan menciptakan kesan seolah-olah istrinya menyetujui perceraian.
Dia mengajukan gugatan cerai pada 15 Februari, dan seorang hakim menandatangani perintah, yang menjadikan perceraian mereka resmi pada bulan April.
Istrinya baru mengetahui bahwa Nixon telah menceraikannya pada bulan Mei.
"Dia sangat terkejut," kata polisi Harris County, Constable Mark Herman kepada New York Post.
"Dia mulai menemukan hal-hal yang menunjukkan bahwa dia menghabiskan uang untuk perhiasan, jadi dia bertengkar dengannya dan dia (suami) mengatakan kepadanya bahwa mereka sebenarnya sudah bercerai."
Pada 14 Mei, wanita itu menelepon polisi untuk melaporkan bahwa suaminya telah mengajukan dan memperoleh perceraian darinya tanpa dia sadari.
Setelah menyelidiki tuduhan itu, para pejabat menemukan bahwa Paul Nixon benar-benar telah menyelesaikan proses perceraian tanpa sepengetahuan istrinya.
"Kami jarang melihat sesuatu seperti ini," kata Herman. “Dalam kasus khusus ini, pria itu memutuskan untuk bercerai tetapi satu-satunya masalah adalah, dia tidak memberitahu istrinya. Dan itu merupakan pelanggaran hukum di sini di Texas.”
Pada hari yang sama, deputi di Harris County mengajukan mosi untuk membatalkan perintah perceraian yang ditandatangani oleh hakim pada bulan April dan mengembalikan pernikahan pasangan tersebut.
Jadi secara resmi pasangan itu masih menikah, meskipun Nixon yang berusia 51 tahun belum bertemu dengan istrinya selama berbulan-bulan.
Surat perintah pencarian telah dikeluarkan atas nama Nixon, tetapi dia belum ditangkap.