RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) memberikan perhatian khusus pada sektor infrastruktur. Semua itu bertujuan, untuk membuka akses daerah yang selama ini terisolasi.
Di Toraja, berbagai proyek jalan digulirkan. Harapannya, itu bisa memicu tingkat kunjungan ke daerah wisata andalan Sulsel tersebut.
Proyek pengembangan dan pembangunan infrastruktur itu menghubungkan jalur wisatawan Bandara Buah di Luwu dan Rantepao di Toraja Utara. Ada juga jalan yang menghubungkan Rantepao ke Kalumpang di Mamuju, Sulawesi Barat.
Pelaksanaan proyek pembangunan jalan yang diresmikan Gubernur Sulsel pada rangkaian acara HUT ke 11 Toraja Utara meliputi pembukaan jalan dari Rantepao tembus ke perbatasan Luwu.
Jalan selebar 14 meter ini akan menghubungkan Rantepao dengan Bandara Bua di Kabupaten Luwu. Jalan tersebut akan melewati Bastem yang dikenal terisolasi.
Jalan dua jalur selebar tujuh meter yang menyambungkan Bua di Luvyu dengan Rantepao di Toraja Utara itu, menurut Nurdin Abdullah akan menjadi daya dorong bagi pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Toraja.
"Nanti wisatawan yang ke Toraja bisa melalui Bandara Toraja di Buntu Kunik dan bisa melalui Bandara Bua di Luwu," jelas Nurdin Abdullah.
Jalan dua jalur dari Rantepao ke Buah di Luwu ini diyakini mempercepat daya tempuh wisatawan dari Buah ke Rantepao. "Dari Bandara buah bisa ditempuh 40 menit," jelasnya.
Ada juga pembukaan ruas jalan sepanjang 69 Km dari Patikala di Rantepao Toraja Utara tembus ke Desa Kalumpang perbatasan Sulawesi Barat.
Proyek lain yang diresmikan pekerjaannya adalah ruas jalan dari Rantepao menuju Kecamatan Sa'dan tembus ke Batu Sitanduk.
Pemerintah Sulsel juga memberi bantuan anggaran Kepada Pemerintah Kabupaten Toraja Utara untuk membiayai pemeliharaan ruas jalan provinsi di Rantepao dan jalan-jalan ke berbagai destinasi wisata di Toraja Utara..
Menurut Nurdin, kalau ruas jalan ini selesai tahun ini, bersamaan juga dengan selesainya pembangunan Bandara international Toraja di Buntu Kunik, kunjungan wisatawan ke Toraja akan meningkat pesat.
"Saya sangat yakin, kunjungan wisatawan ke Toraja ke depan akan banyak. Kalau di Toraja Utara bisa lewat Bandara Toraja dan bisa lewat Bandara Buah," jelasnya.
Proyek jalan lainnya di Pangkep tembus Bone. Tak ketinggalan, jalan Seko yang selama ini dikenal susah diakses.
Tak hanya jalan, sektor kesehatan juga diperhatikan. Hal itu terbukti dengan pembangunan RS Regional di Palopo dan Bone. Proyek tersebut masih tengah berprosea persiapan pembangunannya.
Penunjang lainnya, dengan menghadirkan ambulans laut. Begitu pun bantuan ambulans darat bagi sejumlah daerah. Semua itu semata, agar semua masyarakat Sulsel terlayani dengan baik.
*Beberapa penghargaan
Tak hanya memaksimalkan infrastruktur, satu tahun kepemimpinan gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah bersama wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) ternyata sudah menorehkan beragam pengharhaan. Sedikitnya sudah 24 penghargaan yang diraih.
Dua bulan pertama sejak dilantik pada 5 September 2018 lalu, Sulsel dibawah kepemimpinan NA-ASS langsung meraih dua penghargaan. Salah satu penghargaan terbaik adalah pada bulan Oktober meraih Laporan Keuangan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang kesekian kalinya. Mempertahankan raihan Sulsel dibawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo dan Soni Sumarsono.
Sulsel juga sebagai provinsi yang inovatif dalam pelayanan publik. Dengan meraih Top 40 Inovasi Pelayanan Publik melalui Inovasi Sejuta Ikan. Serta penghargaan kelembagaan Berkinerja Utama dalam menguatkan SIDA (Sistem Inovasi Daerah 2018).
Sedangkan pada 2019 ini, dimulai pada ajang Penghargaan Indonesia Maju 2018-2019. Sulsel berhasil keluar sebagai Trend Setter Pembangunan dan Inovasi Daerah.
Di bidang kesetaraan dan keadilan gender, Sulsel meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2019 dan prestasi Pemerintah Tata Kelola Pelayanan dan Penanganan Kasus Terbaik Indonesia dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Juga sebagai Provinsi dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) terbaik.
Tak ketinggalan di bidang pariwisata, dari Menteri Pariwisata. Sulsel meraih penghargaan sebagai Daerah Wisata Unggulan.
Lalu pada ajang Penganugerahan Kepala Daerah dan BUMD Terbaik 2019, Sulsel meraih tiga penghargaan sekaligus. Ketiganya yaknk Provinsi dengan Tingkat Perekonomian Terbaik, Provinsi Terbaik Kedua untuk Kondisi Keuangan Terbaik, dan Peringkat Ketiga untuk Provinsi Terbaik.
Di Agustus baru-baru ini, Provinsi Sulsel meraih Peringkat 1 Budhipura Provinsi Anugerah Iptek dan Inovasi 2019. Penghargaan diterima langsung oleh Gubernur Nurdin Abdullah di Denpasar Bali, Rabu (28/8). Sulsel berada di peringkat pertama, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Tentu ini adalah sebuah apresiasi Pemerintah Indonesia dalam rangka terus mendorong inovasi daerah. Semoga inovasi ini tidak hanya muncul di tingkat pemerintahan, tetapi seluruh elemen masyarakat, sampai lapisan masyarakat paling bawah," ujar Nurdin ketika itu.
Apresiasi yang diterima pemprov, yakni penghargaan Kategori Pemprov Terpopuler di Media Online dari Penghargaan Anugerah Humas Indonesia 2019, Banten, Jumat 30/8.
Nurdin dibawah pemerintahannya, mendorong kolaborasi triple helix antara pemerintah, masyarakat dan perguruan tinggi. Hal itu untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk membangun kesejahteraan rakyat. "Saya yakin dan percaya, itu bisa bersinerja dengan baik, ujarnya.
Masih ada beberapa penghargaan lain yang berhasil diraih. Misal di Bidang Kehutanan. Sulsel berhasil meraih penghargaan Kementerian LHK sebagai provinsi pertama di Indonesia yg menyelesaikan 16 RPHJP sekaligus Juli 2019. Begitu pun menjadi peraih Kalpataru 2019 kategori Pengabdi Lingkungan yang diberikan kepada penyuluh kehutanan di Kapita Jeneponto Juli 2019.
Selanjutnya, juara Harapan 1 Kategori HKM untuk Kelompok Tani Minasa Te'ne Pamai. Tak ketinggalan Penyelesaian RTRWP Bidang Kehutanan 28 Mei 2019.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan, segala prestasi ini merupakan kolektif hasil kerja sama tim. Termasuk dukungan penuh masyarakat.
"Penghargaan itu adalah sebagai pemberi semangat dan motivasi, sekaligus untuk apresiasi terhadap kinerja tim. Jadi bukan gubernur atau wagub secara pucuk pimpinan tetapi tim kolektif pemprov secara keseluruhan. Tentu itu menjadi sebuah vitamin untuk kedepannya jauh lebih baik lagi," terangnya.