Rabu, 18 September 2019 13:24

3 Pulau di Sulsel akan Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merencanakan untuk memasang pembangkit listrik tenaga hybrid di tiga pulau.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merencanakan untuk memasang pembangkit listrik tenaga hybrid di tiga pulau. Ketiga pulau itu yakni Kondingareng Keke, Barang Lompo dan Barang Caddi. 

Sistem ini menggunakan kombinasi tenaga listrik dari sumber pembangkit matahari (solar), angin (wind), air (hydro) dan diesel. Sistem ini menghasilkan output yang besar dan cocok di pulau kecil. 

Konsuler Jepang di Makassar, Miyakawa Katsutoshi sudah memaparkan rencana pembangunan instalasi pembangkit sistem baterai hybrid atau storage system for RES Integration (micro grid) di Sulawesi Selatan. Pembangkit listrik ini sudah digunakan di Pulau Oki Jepang.

"Sebagai negara kepulauan tetapi kita belum berpihak pada masyarakat kita di pulau. Yang dekat dari kota Makassar saja masih kesulitan air bersih dan listrik," kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. 

Kata Nurdin, sistem pembangkit listrik ini adalah faktor pendorong ekonomi. Sebagai kebutuhan dasar mereka dan juga untuk cold storage, menyimpan tangkapan hasil laut mereka.

"Kalau tidak ada kulkasnya, cold storage. Hasil tangkapanya bagaimana bisa tahan. Ini yang menyebabkan mereka miskin, mereka menjual murah hasil tangkapan mereka," sebutnya. 

Bagi Nurdin, duplikasi keberhasilan di Jepang dapat diterapkan di Sulsel, banyak pulau tetap kebutuhan listrik dan air bersih belum terpenuhi. 

Walaupun untuk tenaga solar (matahari) membutuhkan 1,2 hektare untuk menghasilkan 1 MW, Banyak pulau yang berukuran kecil, namun dengan sistem hybrid ini dapat dikombinasikan dengan pembangkit lain. Termasuk tenaga diesel yang sudah ada. Untuk tahap awal akan dilakukan survei bersama di tiga pulau tersebut. 

"Kita survei, termasuk daerah yang akan digunakan untuk panel (surya). Sistemnya ini nanti pakai hibrid, betul-betul penghematan energi supaya cadangan tenaganya bisa disimpan, kendala kita lahan," paparnya. 

Untuk ketiga pulau ini dengan jumlah penduduk masing-masing sekitar 3.000an penduduk, kecuali, Barang Caddi yang lebih kecil. Total yang dibutuhkan sekitar 3 MW. 

"2020 buat sampel mulai dari Kondingareng, Barang Lompo dan Barang Caddi. Pakai sistem, yang akan dilakukan kombinasi," ujarnya.

Sistem ini diklaim lebih murah jika hanya dibandingkan menggunakan solar panel saja.  Nurdin prihatin, karena pulau-pulau yang indah tidak dapat dinikmati di malam hari. 

"Kita di Indonesia tidak menikmati pulau kalau malam, karena gelap gulita, Jepang mandi cahaya," pungkasnya.