Senin, 16 September 2019 15:58

IAS Sudah Lama Persiapkan Aliyah di Pilwalkot Makassar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aliyah Mustika Ilham, Ilham Arief Sirajuddin dan Sukriansyah S Latief, salam komando pada momentum ulang tahun IAS di Novotel, Senin (16/9/2019).
Aliyah Mustika Ilham, Ilham Arief Sirajuddin dan Sukriansyah S Latief, salam komando pada momentum ulang tahun IAS di Novotel, Senin (16/9/2019).

Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menyebut, keputusan istrinya, Aliyah Mustika Ilham untuk maju di Pilwalkot Makassar, bukan keputusan yang tiba-tiba. Meskipun Aliyah, memang men

RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menyebut, keputusan istrinya, Aliyah Mustika Ilham untuk maju di Pilwalkot Makassar, bukan keputusan yang tiba-tiba. Meskipun Aliyah, memang menyetor berkas pendaftaran paling terakhir DPC PDIP Makassar. 

"Bukan last minute sebenarnya. Planning-nya memang seperti itu," kata IAS saat ditemui acara syukuran ulang tahunnya, di Novotel Hotel, Senin (16/9/2019).

Kedua kata IAS, sebab hasil pendaftaran, tidak ada satupun kandidat perempuan yang akan maju. Momen inilah yang ingin diincar IAS. 

"Jadi bukan tiba-tiba. Apalagi survei kemarin, parameternya dia (Aliyah) menjadi orang yang ditangkap survei, masuk lima besar," tambahnya. 

Survei inilah yang dianggap IAS, mesti mendapat respons cepat. Apalagi, Pilwalkot Makassar yang terbilang masih cukup lama, masih ada waktu untuk bekerja. 

"Artinya apa, ada peluang. Pasca pemilu juga, Ibu Aliyah memang banyak diminta dan didorong. Saya punya kebiasaan dalam membawa jaringan, saya tidak akan mengecewakan. Artinya apapun itu, yang penting ada respons dulu," jelasnya. 

Terpisah, Aliyah Mustika Ilham mengatakan, keputusannya untuk maju, memang atas izin dari suaminya, Ilham Arief Sirajuddin. 

"Politisi itu petarung. Apakah masih ada diberi kesempatan ikut Pilkada, kami sebagai politisi harus siap. Pak IAS sebagai guru politik saya," ungkap legislator DPR RI ini. 

Apalagi kata Aliyah lagi, suatu kehormatan tersendiri bagi dirinya, bisa ikut mendaftar di PDIP. 

"Karena saya melihat, masa sih partai besar tidak ada perempuan yang berminat mendaftar. Suatu kehormatan bagi saya untuk PDIP, bahwa kami politisi siap," pungkasnya.