RAKYATKU.COM - Putra Osama Bin Laden tewas dalam operasi kontra-teror, seperti konfirmasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Bulan lalu dilaporkan bahwa Hamza Bin Laden tewas dalam serangan udara di wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan, dikutip dari Mirror Online, Sabtu (14/9/2019).
Sebuah pernyataan resmi dari Gedung Putih mengatakan: "Hamza bin Ladin, anggota al-Qa'ida berpangkat tinggi dan putra Usama bin Ladin, tewas dalam operasi kontraterorisme Amerika Serikat di wilayah Afghanistan / Pakistan.
"Hilangnya Hamza bin Ladin tidak hanya menghilangkan kemampuan kepemimpinan penting al-Qa'ida dan hubungan simbolis dengan ayahnya, tetapi juga melemahkan kegiatan operasional penting kelompok itu."
"Hamza bin Ladin bertanggung jawab untuk merencanakan dan berurusan dengan berbagai kelompok teroris."
Bin Laden, diperkirakan berusia sekitar 30 tahun, telah merilis pesan audio dan video yang menyerukan serangan terhadap AS dan negara-negara lain.
Putra pendiri al-Qaeda itu dipandang sebagai pemimpin yang baru muncul.
Tanggal dan waktu pasti operasi belum diungkapkan.
Hamza Bin Laden secara resmi ditunjuk oleh AS sebagai teroris global dua tahun lalu.
Dia diperkirakan lahir di Jeddah di Arab Saudi sebelum menghabiskan bertahun-tahun bersama ibunya di Iran.
Pada bulan Agustus, The New York Times melaporkan telah berbicara kepada dua pejabat yang mengkonfirmasi kematiannya dan mengatakan AS telah memainkan peran dalam operasi itu "tetapi tidak jelas bagaimana caranya".
Ketika ditanya tentang klaim pada saat itu, Presiden Trump menolak berkomentar.