RAKYATKU.COM, MAKASSAR -- Sabtu, 14 September 2019. Warga memadati pinggir jalan di sepanjang jalur dari kediamannya di Manggala menuju Kantor PDIP Makassar di Jalan Serigala, Makassar.
Mereka mengacungkan jempol ke Syarifuddin Dg Punna yang diiringi ratusan simpantisan. Beberapa di antaranya berpakaian adat.
Pria yang akrab disapa Sadap itu, mengembalikan formulir pendaftaran calon Wali Kota Makassar di PDIP. Sadap tiba di Kantor PDIP berselang dua jam setelah Danny Pomanto.
Sadap tampil dengan pakaian serba putih dipadu kopiah putih. Sementara pengiringnya berpakaian adat Makassar serba hitam dan merah.
Tiba di Kantor PDIP, ia disambut Ketua PDIP Makassar Andi Suhada. Sejumlah fungsionaris partai banteng moncong putih itu, juga tampak menyambut kedatangan pria berperawakan sederhana ini.
Sebelum meninggalkan kantor PDIP, Sadap menyempatkan menyapa warga dan simpatisan yang berjubel menantinya. Sadap mengatakan, hari ini adalah momentum penting bagi rakyat.
"Terima kasih atas dukungan masyarakat Makassar. Hari ini akan menjadi awal dari perjalanan kita menuju Pilwalkot Makassar. Saya maju karena dorongan rakyat, dan sudah komitmen saya untuk mewakafkan diri untuk rakyat," ujarnya disambut riuh simpatisan.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Makassar Andi Suhada Sappaile mengapresiasi Sadap yang datang bersama simpatisan berpakaian adat. Ia mengaku salut, karena Sadap menonjolkan nuansa Makassar.
"Saya salut dengan Pak Sadap. Datang dengan penuh meriah bersama simpatisannya mengenakan pakaian adat. Itu sangat menghibur masyarakat sekitar. Terima kasih," ujar Andi Suhada seusai menerima Sadap di kantor DPC PDIP Makassar Jl Serigala.
Menurut Suhada, Sadap bukanlah orang lain bagi PDIP. Ia secara emosional memiliki kedekatan.
"Kami tahu siapa beliau. Bagi PDIP Pak Sadap itu sudah seperti bagian dari keluarga besar," ucapnya.
Ditanya soal kans Sadap diusung partai besutan Megawati Soekarno Putri itu, Suhada menilai, semua kandidat punya peluang yang sama. Partai akan melakukan penjaringan yang selektif dengan pertimbangan berbagai perspektif.
"Tentu saja semua punya peluang. Termasuk Pak Sadap, karena kami juga tahu komitmen beliau untuk Makassar," jelasnya.
PDIP kata Suhada, punya mekanisme penjaringan yang ketat. Tak hanya soal elektabilitas, tapi juga tren keterpilihan hingga komitmen sebagai kandidat.
"Siapa yang paling laik, tentu itu pilihan kami," pungkasnya.