RAKYATKU.COM - Seorang ayah di Mongolia baru-baru ini mendapat pelajaran berharga untuk tidak memberikan putranya sebuah smartphone.
Sang ayah yang dikenal dengan nama Sun, terkejut mengetahui bahwa putranya yang berusia 10 tahun telah memberikan hadiah lebih dari 100.000 yuan atau setara Rp197 juta pada seorang penyiar radio yang meminta sumbangan darinya.
Bocah yang diidentifikasi sebagai Xiao Ming, telah bermain video game seperti King of Glory dan PlayerUnknown's Battlegrounds selama liburan musim panas. Dan dia akan menggunakan telepon neneknya setiap hari untuk bermain, dikutip dari Asia One, Minggu (15/9/2019).
Dia juga menjadi penggemar fanatik saluran siaran langsung game di aplikasi Kuaishou, platform berbagi video game.
Namun untuk mengaksesnya perlu harga tertentu.
Sang streamer idola meminta Xiao Ming untuk mengiriminya hadiah virtual seperti mahkota dan paket merah WeChat, bahkan mengirim foto dan mengajari anak itu bagaimana melakukannya.
Hadiah-hadiah ini berfungsi sebagai semacam toples online untuk live-streamer dan merupakan sumber pendapatan bagi mereka.
"Dia hanya akan bermain-main denganku setelah aku memenuhi semua permintaannya," kata Xiao Ming.
"Saya tahu mengirimkan hadiah virtual membutuhkan biaya tetapi saya tidak tahu berapa harganya," tambahnya.
Situasi baru terungkap setelah nenek Xiao Ming memperhatikan bahwa kartu kredit yang terhubung dengan akun WeChat Pay-nya telah ditagih lebih dari 100.000 yuan.
Xiao Ming telah meledakkan 57.000 yuan pada sumbangan Kuaishou ke live-streamer dan menghabiskan sisa uangnya untuk mengirim paket obrolan merah kepadanya serta membeli item virtual untuk video game.
Streamer yang tidak disebutkan namanya, sejak itu memblokir Xiao Ming, menghapus video di akunnya, dan mengubah namanya di Kuaishou.
"Saya merasa bahwa jenis perilaku ini dianggap menipu orang atas uang mereka," kata Sun.
Dia telah menghubungi Kuaishou untuk pengembalian uang tetapi belum menerima uang kembali.