Jumat, 13 September 2019 23:13

7 Calon Ketua DPRD Sulsel Dicecar Pertanyaan Selama 1 Jam oleh Senior Partai Golkar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Para calon ketua DPRD Sulsel dari Partai Golkar berfoto bersama timsel.
Para calon ketua DPRD Sulsel dari Partai Golkar berfoto bersama timsel.

Tujuh calon ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Golkar, telah mengikuti tahapan fit and proper test di Sekretariat DPD I Partai Golkar Sulsel, Jalan Botolempangan, Makassar, Jumat (13/9/2

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tujuh calon ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Golkar, telah mengikuti tahapan fit and proper test di Sekretariat DPD I Partai Golkar Sulsel, Jalan Botolempangan, Makassar, Jumat (13/9/2019).

Mereka adalah Andi Ina Kartika Sari, Fahruddin Rangga, Hatta Marakarma, Zulkifli Zain, John Rende Mangontan, Sofyan Syam, serta Rahman Pina.

Tahapan fit and proper test tersebut, berlangsung kurang lebih 12 jam, mulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita malam ini. Ketujuh calon ketua DPRD Sulsel tersebut mengikuti fit and proper test secara bergiliran. Satu calon diwawancarai oleh tim seleksi (timsel) selama satu jam.

"Seluruh rangkaian fit and proper test untuk calon ketua DPRD Sulsel telah selesai. Sebanyak 7 orang calon sudah mengikuti tahapan ini. Kita selesaikan malam ini juga, karena kita ingin DPD I segera memiliki tiga orang kandidat untuk diajukan ke DPP Golkar untuk selanjutnya dilakukan proses seleksi," ungkap Ketua Tim Seleksi calon ketua DPRD Sulsel Partai Golkar, Abdillah Natsir saat ditemui Rakyatku.com sesaat lalu.

Abdillah juga menjelaskan proses fit and proper test yang dijalani para calon. Menurutnya, 7 calon tersebut selain dicecar pertanyaan oleh timsel, juga harus berhadapan dengan para politisi senior Partai Golkar yang juga ditunjuk sebagai tim pewawancara.

Mereka di antaranya, Korbid Ekonomi Golkar Sulsel Marzuki Wadeng, Korbid Politik Hukum dan HAM Golkar Sulsel Andi Syamsul Alam Mallarangeng, serta Sekretaris Dewan Pertimbangan Golkar Sulsel Haerul Tallu Rahim.

"Mereka itu yang hadir memberi penguatan kepada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh timsel. Mereka (politisi senior Partai Golkar) juga diberi kewenangan untuk bertanya, timsel hanya menjadi pendamping mereka. Intinya kita membatasi maksimal satu jam satu orang calon," pungkas Abdillah.