Rabu, 11 September 2019 19:22

Begini Cerita Lengkap Pembunuhan Gadis Cantik di Cafe Penjara

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nisa semasa hidup. (Sumber: Suryamalang)
Nisa semasa hidup. (Sumber: Suryamalang)

Selasa, 10 September 2019 malam. Nisa (25) meregang nyawa di Cafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik. Pembunuhnya, teman masa kecilnya, Sholahudin Alayubi. 

RAKYATKU.COM, GRESIK - Selasa, 10 September 2019 malam. Nisa (25) meregang nyawa di Cafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik. Pembunuhnya, teman masa kecilnya, Sholahudin Alayubi. 

Tiga jam setelah membunuh gadis asal Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Banjarsari itu, Sholahudin Alayubi dibekuk polisi. Berikut kronologi seperti dilansir dari Suryamalang berdasarkan penuturan tersangka yang disampaikan AKBP Wahyu S Bintoro, Kapolres Gresik, Rabu, 11 September 2019.

Malam itu, Nisa janjian dengan pelaku untuk bertemu di Cafe Penjara. Setelah pulang kerja, korban pamitan kepada orang tuanya untuk ke Cafe Penjara dengan mengendarai motor.

Ayub tahu Nisa suka kucing. Dia pun memancing korban datang ke Cafe Penjara dengan membawa kucing. Setelah korban masuk ke dalam, pelaku langsung menutup pintu gerbang.

Setelah itu, pelaku langsung memeluk tubuh korban dari belakang. 
Saat dipeluk, ternyata korban teriak minta tolong. Hal itu membuat pelaku panik. Dia lalu membekap mulut dan mencekik leher korban agar tidak teriak. Bekapan dan cekikan itu, membuat korban pingsan.

Melihat korban masih bergerak, pelaku lalu membekap dan mencekik korban lagi, hingga korban meninggal dunia.

Setelah itu, pelaku melucuti celana dan perhiasan korban. Saat tubuh korban tak bernyawa, pelaku masih sempat melampiaskan nafsu birahinya ke tubuh korban.

Setelah itu, pelaku keluar dari kafe dengan mengendarai motor, sambil membawa tas berisi perhiasan korban.

Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di warung kopi (warkop).

Pembunuhan itu terungkap ketika ada warga yang melihatkan pelaku keluar kafe sendirian. Padahal, warga sempat melihat ada dua orang yang masuk kafe.

Dari kecurigaan itu, warga melapor ke Polsek. Setelah itu polisi ke lokasi sambil memanggil pengelola kafe.

Saat menggeledah motor milik pelaku, polisi menemukan perhiasan, ponsel, dan barang milik korban.

“Kami tangkap pelaku di rumahnya tidak sampai tiga jam setelah kejadian,” ungkap Kapolres.

Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menyita kandang kucing, cangkul, perhiasan, dan motor milik korban.

“Kami masih dalami motif pembunuhannya,” kata Wahyu.

Rencananya, pelaku akan mengubur korban di area kafe menggunakan cangkul tersebut.

Korban digeletakan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak, sambil dibubuhi serbuk kopi agar tak bau.

Kemudian akan dikubur di area kafe itu. Tetapi dia terburu tertangkap saat pulang mandi ke rumahnya.

Kepada penyidik, pelaku mengaku merampas perhiasan Nisa karena terbelit utang sekitar Rp5 juta.

“Saya hanya mengincar perhiasan dan HP-nya. Ternyata dia memberontak,” ungkapnya.

“Saya langsung membekapnya. Saya tidak ada niatan untuk membunuhnya,” kata Ayub.

Pelaku mengaku sudah mengenal korban sejak kecil. Korban juga pernah jualan di dalam kafe.

Bahkan almarhum bapak korban, juga pernah bisnis bersama ayah pelaku.

“Saya sudah kenal sejak kecil dengan Nisa. Tapi karena dia memberontak saat saya minta perhiasannya, akhirnya saya bekap,” tambahnya.

Sementara itu terungkapnya sosok terduga pembunuh Nisa pertama kali diungkap oleh ibu korban. Ibunda Nisa menjelaskan, putrinya janjian dengan temannya sendiri yang juga pengelola kafe itu.

"Ayub panggilannya, Temannya itu pengelola kafe, Pelaku juga teman bermain sejak kecil," kata Ibunda Nisa saat ditemui di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Rabu (11/9/2019).

Cafe penjara di Jl Raya Cerme, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, sudah tutup sejak beberapa bulan. Kafe tersebut di lahan yang luas sekitar 20X50 meter.

Di pintu gerbang bertuliskan Cafe Penjara. Dan di tembok pagar diberi gambar-gambar agar menarik masyarakat pengunjung kafe.

Di lahan tersebut ada bangunan seluas 6 X 8 meter, menghadap ke Utara. Bangunan tersebut yang digunakan untuk kafe yang dikelola dan dijaga oleh Ayub.