Minggu, 08 September 2019 16:52

Istrinya Pukul Guru, Oknum Anggota DPRD Ini Sebut Wajar Anak-Anak Nakal di Sekolah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kasus penganiayaan guru di Gowa. Aksi serupa terjadi di Lombok Timur.
Kasus penganiayaan guru di Gowa. Aksi serupa terjadi di Lombok Timur.

Penganiayaan terhadap guru tak hanya terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. Kasus mirip terjadi Lombok Timur. Pelakunya, istri oknum anggota DPRD setempat.

RAKYATKU.COM - Penganiayaan terhadap guru tak hanya terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. Kasus mirip terjadi Lombok Timur. Pelakunya, istri oknum anggota DPRD setempat.

Pelaku bernama Endang Srihartuti. Dia istri anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur, Mahrus.

Pada Rabu (4/9/2019), Endang tiba-tiba datang ke sekolah dan marah-marah.

"Tiba-tiba si ibu Dewan itu marah-marah sambil berkata kotor, menyebut saya anj*ng, lalu memukul saya dan terkena pelipis," tutur Kasri, guru agama SDN 4 Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.

Waktu itu, Kasri tidak melawan. Dia hanya diam. Seorang guru mencoba melerai dan mengajak pelaku untuk berbicara di ruangan kepala sekolah. 

Saat berada di ruangan kepala sekolah, Endang meminta agar Kasri dipecat dari sekolah, namun kepala sekolah menolaknya. 

Kemarahan Endang dipicu hukuman kepada anaknya. Kasri bercerita, dia sempat menghukum AH, anak anggota DPRD Lombok Timur yang duduk di bangku kelas 5 SD karena telah membuat temannya menangis.

Kasri menyetrap dengan menggunakan tangan. Saat itu, Kasri sedang mengajar untuk melatih hafalan kepada murid-murid.

Tiba-tiba ada anak menangis yang melapor telah dipukul oleh AH. Kasri lalu memanggil AH untuk memberikan setrap.

"Menurut saya, itu hal yang sudah saya pertimbangkan batas kewajaran saya bagaimana mendidik anak dengan memberi sedikit hukuman dengan setrap," tutur Kasri seperti dikutip dari Kompas.com.

Ternyata, hukuman itu dilaporkan AH kepada orang tuanya. Ibunya, Endang langsung datang ke sekolah dan mengamuk.

Mahrus, anggota DPRD Lombok Timur, membela istrinya. Dia bilang, istrinya marah karena anaknya mengalami luka lebam.

"Iya, istri saya marah-marah karena keberatan anaknya dipukul, tapi kalau dia (istri) yang memukul guru saya tidak tahu," ungkap Mahrus. 

Menurut Mahrus, wajar jika anak-anaknya sedikit nakal di sekolah, tetapi tidak harus dipukul. 

"Iya, saya kira wajar kalau nakal-nakal sedikit, namanya juga anak-anak," ungkap Mahrus. 
Kepala SDN 4 Desa Anggaraksa, Sabrul, menyayangkan tindakan istri anggota DPRD tersebut, karena telah melanggar etika. 
"Sebenarnya istri Dewan tersebut tidak harus langsung marah-marah kepada gurunya, kalau di sekolah itu ada etikanya, tidak boleh nyelonong-nyelonong, kita punya tata krama," kata Sabrul.