Minggu, 08 September 2019 14:24

Ibu yang Dibantai Bersama Anak Kembarnya Siuman, "Mana Angga? Mana Anggi?"

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Sekitar pukul 07.00 Wita, Dewi Regina Ano (24) sudah siuman di ruang rawat inap bedah perempuan B, RSUD SK Lerik Kota Kupang. Luka di leher dan tenggorokannya sudah dijahit dokter.

RAKYATKU.COM, KUPANG - Sekitar pukul 07.00 Wita, Dewi Regina Ano (24) sudah siuman di ruang rawat inap bedah perempuan B, RSUD SK Lerik Kota Kupang. Luka di leher dan tenggorokannya sudah dijahit dokter.

Saat siuman, Regina langsung membuka masker oksigen. Dia menangis, mencari dua anak kembarnya yang sudah tewas.

"Mana Angga, mana Anggi?" ucapnya.

Namun, tak satupun kerabat yang menjawab. Mama mertua korban, Rosalina Koy (52) dan ipar korban Rosalina Liunokas (24), juga bungkam.

"Dia bangun dan langsung buka oksigen, dia cari anak kembarnya bilang Angki di mana? Tapi kami hanya lihat, tidak jawab juga," kata Rosalina Koy yang mendampingi Regina.

Saat pukul 14.30 Wita, Regina sudah bisa berdiri. Dia berjalan sendiri ke kamar mandi. Lagi-lagi, dia bertanya tentang anak kembarnya.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan di sebuah rumah kos, di Jalan Timor Raya, RT9/RW03, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Di kamar indekos itu, Regina dan dua bocah kembarnya, tergeletak pada Kamis, 5 September 2019. Darah menggenang dari tubuh mereka.

Sore itu, Kamis, 5 September 2019. Sekitar pukul 17.00 WIT. Obir Masus baru pulang dari bekerja sebagai tukang batu.

Tiba di rumah, dia heran. Tak seperti biasanya, istrinya, Dewi Regina Ano (24), tak membukakan pintu. 

Obir mengetuk pintu tapi dia tidak dibuka. Saat itu, Obir melihat pintu kamar dikunci dari dalam.

Obir mengaku heran karena sudah sampai malam hari pintu, pintu kamar tidak dibuka dan sang istri serta anak kembarnya tidak menjawab panggilannya dari luar kamar.

Akhirnya, ia bersama adiknya Yoris, mendobrak pintu.

Dia kaget, istri dan dua bocah kembarnya, yang berusia 5 tahun, Angga Masus dan Anggi Masus, tergeletak bersimbah darah. 

Obir tidak masuk lagi. Dia langsung lari ke sekuriti di depan dan memberitahu pengawas.

Sang istri masih bernyawa. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto, SH menyebutkan, dua bocah tewas setelah mengalami luka bacok di kepala.

Saat ini kata AKP Didik, kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Kami telah mengamankan barang bukti berupa satu buah parang di TKP," ujar AKP Didik.

Indekos tersebut merupakan mes Hotel Ima Kupang yang disediakan pihak hotel untuk tukang yang bekerja di hotel tersebut.

"Saya kerja di sini sudah lama sebagai tukang. Ini mes Hotel Ima," beber Obir.