RAKYATKU.COM, JAKARTA - Aulia Kesuma (35) dibantu Geovanni Kelvin (24), dengan sangat tega membunuh suaminya Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, Dana (23).
Aulia selalu mengakui Kelvin sebagai putranya. Ternyata bukan. Penyidik dari Polda Metro Jaya, membeber hubungan yang sebenarnya antara Aulia dan Kelvin.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto membeberkan, Aulia sebenarnya adalah tante dari Kelvin. Adik Aulia adalah ibu dari Kelvin.
Namun, Aulia sudah menganggap Kelvin sebagai putranya. Karena dia mengasuhnya sejak masih kecil. Makanya, Kelvin pun tak berpikir dua kali membantu Aulia melakukan pembunuhan tersebut.
"Jadi Kelvin ini berempati terhadap tantenya. Masalah yang dialami tantenya juga menjadi masalahnya, karena dia berutang budi kepada tantenya yang merawatnya sejak kecil," ujar Suyudi.
Sejatinya, Kelvin dan Aulia hanya membantu memudahkan eksekusi suami dan anak tirinya. Eksekutornya adalah dua pembunuh bayaran asal Lampung, Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.
Jumat malam, 23 Agustus 2019, Aulia menjemput kedua pembunuh bayaran itu yang baru tiba dari Lampung. Sebenarnya ada empat. Namun dua lainnya disinggahkan ke penginapan, karena terserang penyakit ayan.
Di dalam mobil disepakati harga Rp500 juta untuk bayaran menghabisi nyawa Pupung dan Dana. Aulia juga sempat singgah membeli jus.
Sampai di rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Aulia menyuruh pembunuh bayaran sembunyi di garasi. Dia masuk membuatkan jus ke Pupung. Tak lupa membubuhinya obat tidur. Usai itu, dia mengajak Pupung berhubungan badan untuk mempercepat kerja obat.
Setelah Pupung tertidur, kedua eksekutor itu masuk dan membekap tubuh Pupung dengan handuk hingga tak bernyawa. Demikian pula Dana. Anak Pupung dari pernikahan terdahulu itu, baru pulang sekitar pukul 23.00 WIB, langsung membuka kulkas dan meminum jus sisa ayahnya.
Usai itu dia ke kamarnya. Kelvin yang bertugas memastikan apakah Dana tertidur atau tidak. Dia masuk ke kamar Dana dan mengajaknya main game. Tak lupa dia mencekoki miras. Saat memastikan Dana tertidur, dia mulai memanggil eksekutor.
Saat mengeksekusi Dana, sempat terjadi perlawanan, sehingga eksekutor mencekiknya. Usai memastikan Pupung dan Dana tewas, jasad keduanya disimpang di dalam mobil. Lalu pada Sabtu, 24 Agustus, eksekutor menyimpannya di salah satu SPBU arah Sukabumi.
Minggu, Aulia dan Kelvin menjemput mobil itu di SPBU dan membawanya ke Cidahu, Sukabumi. Di situlah, Kelvin membakar mobil yang berisi jasad Pupung dan Dana tersebut.