Senin, 02 September 2019 18:57

Aulia Cari Dukun untuk Santet Pupung, Pembantu Tunjuk Suami, "Dia Orang Pintar"

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pupung Sadili, Dana dan Aulia Kesuma.
Pupung Sadili, Dana dan Aulia Kesuma.

Utang Rp10 miliar di bank, sangat membebani Aulia Kesuma (35). Apalagi, dia harus mengeluarkan dari koceknya, Rp200 juta per bulan untuk membayar bank. Dia berutang untuk usaha restoran dan bengkel. N

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Utang Rp10 miliar di bank, sangat membebani Aulia Kesuma (35). Apalagi, dia harus mengeluarkan dari koceknya, Rp200 juta per bulan untuk membayar bank. Dia berutang untuk usaha restoran dan bengkel. Namun, usahanya tersebut bangkrut.

Dia lalu membujuk suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), untuk menjual rumah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan guna melunasi utang. Namun Pupung menolak. Alasannya, di rumah tersebut masih ada hak putranya, Dana (23).

Aulia lalu memanggil pembantu rumah tangganya. Namanya Tini. "Tolong carikan saya dukun yang bisa menyantet," suruh Aulia.

Tini lalu menunjuk suaminya. "Suami saya saja bu. Dia orang pintar," ujar Tini merekomendasikan suaminya, berinisial RD.

"Dia minta bantuan TN (Tini) untuk membunuh suami dan anaknya. Kemudian TN mengenalkan suaminya yang berinisial RD untuk menyantet," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Polda Metro Jaya, Senin (2/9/2019), sebagaimana dilansir dari Suara.

Namun, pembunuhan dengan cara santet ini tak mempan. Akhirnya Aulia mencari jalan lain. Yang ia pilih, eksekusi lewat penembakan. Aulia sudah menyiapkan Rp25 juta. Namun, itu juga tak berhasil. Suami Tini, RD sudah ke Yogyakarta untuk mencari penembak jitu. Namun, Aulia membatalkan setelah mengetahui harga senjata api sangat mahal.

Akhirnya dia memilih opsi ketiga. Mencari pembunuh bayaran dengan iming-iming bayaran Rp500 juta. Ada empat orang yang ditemukan RD. Hanya saja dua yang berfungsi. Yakni, Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid. Dua lainnya dibawa ke penginapan saat dijemput Aulia, karena yang satu kambuh penyakit ayannya, sedang teman yang satu menemaninya di penginapan.

Jumat malam, 23 Agustus 2019. Pupung Sadili dan Dana pun dieksekusi di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta. Jasad keduanya lalu dimasukkan ke mobil dan dibawa oleh dua eksekutor ke salah satu SPBU. Aulia dan Kelvin lalu menjemput mobil itu dan membawanya ke Sukabumi, Jawa Barat. Di Cidahu pada Minggu, 25 Agustus 2019, Aulia dan Kelvin membakar mobil berisi jasad Pupung dan Dana.