RAKYATKU.COM, INGGRIS - Kamis, 29 Agustus 2019. Siang itu, di Rush Common, Lee Casey (39), melihat temannya dirampok di depan matanya. Sang teman memberikan perlawanan, namun dua perampok itu terlalu kuat.
Lee akhirnya membantu. Namun sayang, tikaman senjata tajam melukai tubuhnya.
Melihat Lee terluka, para perampok itu melarikan diri. Sementara Lee dilarikan oleh temannya ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tak tertolong. Dia terlalu banyak mengeluarkan darah.
Dua pria, berusia 44 dan 59 tahun, telah dibebaskan dengan jaminan, setelah mereka ditangkap atas dugaan percobaan pembunuhan.
Seorang teman Casey, yang tinggal di daerah Brixton, mengklaim bahwa korban melindungi temannya setelah perkelahian dimulai.
Teman itu mengatakan kepada Evening Standard: "Semua orang tahu Lee, karena dia dibesarkan di sini dan itu adalah komunitas yang ketat.
"Temannya dirampok dan dia masuk untuk menghentikan perkelahian.
"Dia orang Samaria yang Baik," ujarnya.
Teman itu mengungkapkan, Casey adalah 'pesepakbola berbakat' yang hampir menjadi seorang profesional, tetapi harapannya pupus ketika kakinya patah.
Dia juga menggambarkan temannya sebagai 'orang yang baik dan penuh kasih sayang'. Keluarganya dilaporkan tiba di tempat kejadian beberapa menit setelah penikaman.
Pemeriksaan post-mortem akan dilakukan pada waktunya. Detektif mengatakan, motif pembunuhan belum diketahui.
Tahun ini, ada hampir 90 penikaman di London, yang telah menewaskan lebih dari 50 orang.
Kepala Detektif Inspektur Katherine Goodwin, dari Komando Kejahatan Spesialis Met, mengatakan, pihaknya mengikuti sejumlah jalur penyelidikan, termasuk memeriksa rekaman CCTV dan pernyataan saksi.
"Investigasi masih dalam tahap awal, dan saya percaya bahwa mungkin ada orang lain yang melihat apa yang terjadi atau mungkin tahu siapa yang terlibat.
"Kami sedang menyusun jadwal acara yang mengarah pada pembunuhan mengerikan ini, dan informasi Anda, tidak peduli seberapa kecil kelihatannya, bisa jadi detail kecil yang melengkapi rekaman itu," ujar detektif.