RAKYATKU.COM, JAKARTA - Bukan hanya dengan politisi Partai Demokrat, Andi Arief, politisi Gerindra, Andre Rosiade, juga berbalas cuit dengan pentolan Banser, Arya Permadi atau akrab disapa Abu Janda.
Saat mencuit agar rakyat Indonesia tak mengikuti kelakuan pemakai narkoba, yang terkesan menyinggung Andi Arief, pembelaan datang dari Abu Janda.
Lewat akun twitternya, @permadiaktivis, Abu Janda ikut nimbrung dalam perdebatan Andi dan Andre.
"Nambahin populasi orang tolol dalam parlemen aja ini," cuitnya sambil memasang emoticon ketawa.
Cuitan itu pun dibalas Andre. "Ehh ada Badut Politik komentar barusan."
Sebelumnya, Andre dan Andi berbalas cuit. Itu setelah Andi Arief menyebutnya anggota DPR ludruk, dan meminta kader Demokrat tidak mencontohnya karena Andre meminta Presiden Jokowi berkantor di Papua.
"Buzzer @PDemokrat mulai membela pak @jokowi. Ada yg berharap sang Bangsawan jadi Menteri tuh pak. He...he...he," cuit Andre Rosiade di akun twitternya, @andre_rosiade.
Andre menambahkan cuitannya, dengan mengimbau rakyat Indonesia tidak mengikuti kelakuan pemakai narkoba.
"Saya juga mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia jangan ikuti kelakuan pemakai Narkoba. Narkoba perusak bangsa," cuitnya lagi.
Sebagaimana diketahui, Andi Arief pernah ramai diberitakan media setelah terciduk BNN di salah satu hotel. Diduga, cuitan Andre itu ditujukan kepada Andi Arief.
Sebelumnya, dalam sebuah cuitan, politisi Gerindra, Andre Rosiade mengusulkan Presiden Joko Widodo dan jajaran kabinetnya segera berkantor di Papua.
Menurut Andre, sebagai pemenang lebih 90 persen Pilpres 2019 di Papua, tentu bisa menyejukkan suasana di Papua.
"Apalagi kalau bapak blusukan naik motor bersama ibu Iriana. Selain itu sekalian latihan, kan katanya mau pindah ibu kota," tulis Andre.
Menanggai cuitan itu, politisi Demokrat, Andi Arief bereaksi. Menurutnya, ini adalah susunan kalimat yang kurang tepat. Dia mewanti-wanti kader Demokrat agar tidak menirunya.
Menurutnya, tidak semua situasi politik dianggap dagelan.
"Saya mengutuk anggota DPR yang seperti ludruk ini. Beratnya perjuangan politik rakyat Papua, tidak diimbangi pengetahuan anggota DPR ini," cuitnya.