Sabtu, 31 Agustus 2019 11:46

Pengakuan Suami yang Bunuh Istri karena Status Janda di Facebook

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sopiandi (kanan).
Sopiandi (kanan).

Hidup Sopiandi kini berantakan. Setelah membunuh istrinya, Siti Raudah (43), pria berusia 31 tahun ini harus mendekam di penjara karena ulahnya.

RAKYATKU.COM - Hidup Sopiandi kini berantakan. Setelah membunuh istrinya, Siti Raudah (43), pria berusia 31 tahun ini harus mendekam di penjara karena ulahnya.

Sopiandi mengaku nekat membunuh istrinya di rumah kontrakan mereka di Kedoya Selatan, Jakarta Barat, pada Rabu (28/8/2019) lalu, karena kesal tak diizinkan melihat ponsel milik istrinya.

"Marah karena pesan WA (WhatsApp). HP-nya direbut, WA-nya dihapus sama dia," kata Sopiandi.

Sopiandi ingin melihat pesan yang masuk ke ponsel istrinya di waktu yang larut tersebut. Namun istrinya menolak dan memintanya tidak ikut campur.

"(Saya lihat) isinya pesan, pas saya mau baca, HP-nya direbut. Pesannya dihapus. Pas saya tanya 'kenapa dihapus', 'bukan urusan kamu', katanya. 'Kenapa? Kan saya suami kamu', dia bilang 'bukan urusan kamu'. Akhirnya saya kalap, langsung saya tusuk," ujar Sopiandi.

Setelah membunuh istrinya, Sopiandi mencoba membuat alibi dengan mengantarkannya ke Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat. 

Setelah itu, ia berusaha melarikan diri, tapi dapat ditangkap jajaran Polsek Kebon Jeruk tak jauh dari rumah sakit. 

Ia pun kini menyesal telah membunuh istrinya. "Saya menyesal," ujar Sopiandi, dilansir Detikcom.

Terkait siapa yang mengirim pesan ke telepon Siti Rodiah sebelum pembunuhan terjadi, Kapolsek Kebon Jeruk Erick Sitepu menyebut pihaknya masih mencari tahu. 

"Penyidik sedang minta ke operator untuk membuka data handphone si korban, karena keburu dihapus sama korban. Kita berencana untuk memeriksa saksi yang menghubungi korban pada saat kejadian, sehingga menjadi pemicu pelaku meledak amarahnya dan melakukan perbuatannya," ujar Erick.