RAKYATKU.COM, BANYUMAS - Empat tengkorak dan tulang belulang yang ditemukan di belakang rumah Misem, akhirnya teridentifikasi.
Mereka adalah putra dan cucu Misem. Masing-masing, Supratno (56), Sugiyono (51), dan Hari Setiawan (46). Satu lagi adalah cucu Misem, yakni, Pipin (27) yang merupakan putra Supratno.
Pembunuhnya juga bukan orang lain. Dia adalah Saminah (53), saudara kandung korban sekaligus putri Misem, bersama tiga anak kandungnya, Sania Roulita, Irvan Firmansyah dan Achmad Saputra.
Motifnya adalah hendak menguasai harta warisan dari Misem.
Pembunuhan terjadi pada 9 Oktober 2014, sekitar pukul 14.00 WIB hingga menjelang magrib.
Saat itu, Misem yang sebelum pembunuhan diungsikan oleh Minah ke rumahnya yang letaknya bersebelahan, sempat mendengar teriakan kesakitan dari anak dan cucunya.
Dia lantas datang ke sumber suara dan melihat putra dan cucunya dibantai oleh putri dan cucunya sendiri.
Dia sempat dibekap oleh tersangka Irvan Firmansyah, hingga giginya tanggal. Bahkan, Irvan yang juga adalah cucunya hendak membunuhnya. Namun dicegah oleh Saminah.
"Jangan...dia ibuku juga," ujar Saminah, seperti pengakuan Minah pada rilis dan rekonstruksi.
Keterangan ini diungkap Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizki Adhiansyah Wicaksono, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.
Karena syok dan dibekap oleh Irvan, Misem akhirnya pingsan dan kemudian dibawa oleh Irvan dan Putra kembali ke rumah Minah.
Dia lalu diancam agar tak bicara kepada Edi, saudara Minah lainnya, yang tinggalnya berlainan kampung.
Lima tahun Minah bungkam dan menutup rapat kepergian anak dan cucunya. Setiap lebaran, dia malah memasak banyak ketupat, menyangka anak dan cucunya akan datang.
Perbuatan tersangka terbongkar pada Sabtu, 24 Agustus 2019 lalu. Saat Razman, tetangga membersihkan kebun tersebut atas permintaan Misem. Saat itulah, tengkorak dan tulang belulang tiga bersaudara dan anak itu ditemukan.