RAKYATKU.COM - Mantan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memukau audiens, khususnya media-media asing usai menjadi narasumber Safe Cities Summit, the Economist Events di Hotel Rafflesia, Singapura, Kamis (29/8/2019) waktu setempat.
Danny -sapaan karibnya- yang mendapat segmen khusus berbicara dipandu Simon Baptist
Chief economist, The Economist Intelligence Unit langsung diburu media untuk menggali lebih dalam konsep yang berhasil digagasnya sewaktu memimpin Makassar.
Salah satunya datang dari Kyoto News. Kyoto News adalah agen berita kooperatif nonprofit yang berbasis di Minato, Tokyo.
Situs berita online mereka menggunakan bahasa Jepang, bahasa Mandarin (Sederhana dan Tradisional), bahasa Korea, dan bahasa Inggris.
“Benar, Kyodo News sudah menemui saya dan melakukan wawancara khusus. Mereka rupanya penasaran dan kaget. Kok bisa, sistem keamanan kota dengan CCTV terintegrasi ke war room (command centre) sudah kita jalankan,” cerita Danny.
Yang paling membuat mereka terperangah, kata Danny, adalah konsep pemberian 6.000 HP Android ke RT/RW. Rupanya HP ini diberikan untuk memotret kondisi wilayah RT dan RW yang dikirim ke Command Centre.
“Strategi ini kita terapkan sebagai pengganti CCTV sementara. Meski kita sudah memiliki 300 dari rencana 3.000 CCTV. Bayangkan 6.000 RT/RW mengambil video atau foto kejadian di wilayahnya di Kota Makassar dan langsung ke Command Centre kita. Ini yang mereka kejar, darimana ide atau gagasan itu, saya bilang, tidak ada yang kami lihat, ini murni gagasan kami,” terang Danny.
Selain Kyoto News, media lainnya yang sudah meminta untuk diaturkan waktu melakukan wawancara khusus ke Danny adalah GovInsider, media asal Singapura. Media ini akan menemui Danny hari ini Jumat, (30/8/2019).
Sebelumnya, Danny menjadi narasumber Safe Cities Summit di Singapura. Danny duduk satu forum dengan pembicara lainnya yakni Mantan deputy prime minister, Korea Selatan, Yoo Il-ho, Executive director, Centre for Liveable Cities, Ministry of National Development, Singapore, Khoo Teng Chye, Co-founder and chief executive, ADDO AI Ayesha Khanna, dan Secretary general, United Cities and Local Governments Asia Pacific, Bernadia Irawati Tjandradewi.