RAKYATKU.COM - Satu persatu fakta baru muncul dalam kasus pembunuhan Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).
Terungkap, rencana pembunuhan itu sudah dirancang sejak Juli.
Setelah itu, otak pembunuhan Aulia Kesuma (45), sempat melakukan rapat dengan eksekutor untuk mematangkan rencana mereka di sebuah mal di Jakarta Selatan.
"Perencanannya dilakukan pada tanggal 22 (Agustus) di salah satu mal di Jakarta Selatan," kata Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, Kamis (29/8/2019).
Menurut Rudy, rapat perencanaan itu melibatkan Aulia, Geovanni Kelvin dan empat eksekutor antara lain Sugeng, Agus, Alva dan Rodi. Mereka merencanakan cara menghabisi nyawa Pupung dan Dana.
Strategi pembunuhan itu pun disepakati dengan cara memberi racun. Keesokan harinya atau pada Jumat (23/8) Aulia dan dua eksekutor datang ke rumah di Lebak Bulus.
"Yang terbunuh pertama kali adalah Edi Candra Purnama (Pupung). Tanggal 24 (Agustus) dini hari antara jam 01.00 sampai jam 03.00, anaknya Adi Pradana dibunuh," kata Rudy, dilansir Detikcom.
Setelah keduanya tak bernyawa, sambung Rudy, jenazah sempat disimpan terlebih dahulu di garasi rumah. Pada Minggu (25/8/2019) pagi-pagi, Aulia membawa jenazah suami dan anak tirinya ke Sukabumi. "Siang harinya dibakar," pungkasnya.
