RAKYATKU.COM - Kereta cinta telah ada di China. Ini adalah layanan kereta khusus yang dirancang untuk membawa 200 juta orang lajang negara itu ke tujuan yang disebut amour.
Minggu lalu, lebih dari 1.000 pria dan wanita muda melakukan perjalanan yang romantis. Tujuannya adalah untuk menemukan kecocokan di antara sesama penumpang.
Kereta itu dikenal sebagai 'Love-Pursuit Train' Y999. Itu diluncurkan tiga tahun lalu sebagai platform kreatif bagi orang-orang muda untuk bertemu.
Ini hanya aktif setahu sekali, dan hingga saat ini, lebih dari 3.000 anak muda telah menaiki kereta itu. Dan itu memang terbukti bisa menjadi tempat menemukan jodoh, karena 10 pasangan telah menikah.
Untuk tahun ini, kereta meninggalkan Stasiun Chongqing Utara pada hari Rabu. Para penumpang menghabiskan waktu dua hari satu malam.
Layanan yang kreatif ini diprakarsai oleh otoritas kereta api Chengdu bersama dengan Liga Pemuda Komunis Chongqing.
Penyelenggara perjalanan merancang berbagai permainan dan pilihan tempat makan untuk membantu para peserta saling mengenal.
Para penumpang juga diundang untuk singgah di sebuah kota air kuno, bernama Zhuo Shui, tempat mereka menyaksikan pertunjukan tradisional dan menikmati jamuan.
Melalui petualangan yang unik, seorang wanita yang dikenal sebagai Yang Huan mengatakan dia sudah menemukan pacar.
"Kami hanya mengenal satu sama lain di perjalanan pulang dan menyadari bahwa kami memiliki nilai-nilai yang cocok," katanya kepada youth.cn.
Salah satu alasan dibentuknya layanan kereta cinta ini adalah karena orang muda di China sulit untuk menemukan cinta.
Pertama-tama, negara ini memiliki kesenjangan gender yang sangat besar.
Diperkirakan sekitar 30 juta lelaki Tiongkok tidak akan menikah selama 30 tahun ke depan. Fenomena ini disebabkan oleh kebijakan satu anak, yang telah dihapuskan pada tahun 2016.
Karena orang tua hanya diizinkan memiliki satu anak, itu membuat banyak pasangan memutuskan untuk menggugurkan anak gadis mereka, agar mendapat kesempatan untuk memiliki anak laki-laki.
Selain itu, melambungnya biaya hidup dan tekanan membuat banyak anak muda lebih memilih untuk tidak menikah.
Menurut statistik terbaru, tingkat perkawinan China mencapai level terendah dalam satu dekade tahun lalu, di mana hanya 7,2 orang dari setiap 1.000 yang menikah di negara itu.