Rabu, 28 Agustus 2019 15:07

Lulus di Universitas Harvard, Warga Palestina ini Dilarang Masuk AS

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ismail Ajjawi
Ismail Ajjawi

Ismail Ajjawi lulus di Universitas Harvard namun ditolak masuk AS karena postingan media sosial yang muncul di feed-nya, yang ditulis oleh temannya.

RAKYATKU.COM - Seorang remaja yang lulus di Universitas Harvard ditolak masuk AS karena postingan media sosial yang muncul di feed-nya, yang ditulis oleh temannya.

Ismail Ajjawi akan memulai tahun pertamanya di Universitas Harvard. Dia adalah warga Palestina dan tinggal di Libanon.

Namun, ketika akan memasuki AS, dia harus melalui proses pemeriksaan yang kuat.

Dia menghabiskan delapan jam di Bandara Internasional Boston, pada hari Jumat. Dan setelah proses panjang itu, ia ditolak masuk dan dikirim kembali ke Libanon.

Dalam sebuah pernyataan yang kemudian dia berikan kepada surat kabar universitas, The Crimson, Ajjawi mengatakan bahwa setelah lima jam diinterogasi, seorang petugas perbatasan memanggilnya dan meneriakinya.

Petugas itu dia mengatakan kepadanya bahwa dia menemukan postingan sudut pandang politik yang menentang AS di sosial medianya. Itu diposting oleh temannya, yang kebetulan muncul di feednya.

Dia mengatakan bahwa petugas yang sama telah menanyainya secara ekstensif tentang agama dan praktik keagamaannya. Orang itu juga telah memintanya untuk membuka kunci telepon dan laptopnya selama diinterogasi.

Ajjawi juga mengatakan bahwa dia mengatakan kepada petugas yang bersangkutan bahwa dia tidak membuat pernyataan politik online, dan bahwa dia seharusnya tidak bertanggung jawab atas postingan orang lain.

"Saya menjawab bahwa saya tidak punya urusan dengan postingan seperti itu dan bahwa saya tidak suka membagikan atau mengomentarinya," tegasnya.

Bagaimanapun, visa pendidikannya dicabut, dan Ajjawi diangkut dengan pesawat kembali ke Lebanon, setelah diizinkan menghubungi orang tuanya.

Dalam kasus Ajjawi, Universitas Harvard mengatakan mereka sedang berusaha menyelesaikan masalah tersebut sebelum kelas dimulai pada 3 September.

Ajjawi sendiri mengkonfirmasi kepada The Crimson bahwa dia telah berhubungan dengan seorang pengacara.