RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump menyarankan untuk menjatuhkan bom nuklir di mata badai untuk mencegahnya mendarat di Amerika Serikat.
Axios melaporkan pada hari Minggu (25/08/2019) bahwa selama briefing badai, Trump bertanya apakah mereka bisa menghentikan badai yang terbentuk di lepas pantai Afrika dengan menjatuhkan bom nuklir di mata badai.
Laporan itu mengutip sumber anonim, yang mengatakan bahwa para peserta rapat meninggalkan briefing dengan berpikir, "Apa yang kita lakukan dengan ini?"
Axios tidak mengatakan kapan pembicaraan ini terjadi.
Namun ini bukan kali pertama Presiden AS mengajukan usulan semacam itu. Pada tahun 2017, Trump melayangka pertanyaan serupa kepada pejabat senior.
Gedung Putih menolak berkomentar mengenai saran itu, tetapi Axios mengutip seorang pejabat senior yang mengatakan bahwa "tujuan Trump tidak buruk."
Gagasan Trump bukanlah hal baru. Saran ini awalnya dibuat oleh seorang ilmuwan AS pada tahun 1950-an, di bawah Presiden Dwight Eisenhower.
Idenya terus bermunculan, meskipun para ilmuwan sepakat itu tidak akan berhasil.
Dan untuk membuatnya lebih jelas, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS telah menjelaskan konsep ini.
"Selama setiap musim badai, selalu muncul saran bahwa seseorang harus menggunakan senjata nuklir untuk mencoba dan menghancurkan badai," kata NOAA.
Lebih lanjut NOAA menjelaskan bahwa ide itu sangat salah. Bom tidak hanya akan mengubah badai, tapi angin akan dengan cepat menyebarkan bahan radioaktif di tanah terdekat.
"Tak perlu dikatakan, ini bukan ide yang baik," kata NOAA.
AS secara teratur dilanda badai. Pada tahun 2017 badai Harvey menjadi badai terkuat yang mendarat di negara itu dalam 12 tahun terakhir.