RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Sulsel melakukan pertemuan dengan tim dari Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta, di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel Sabtu (24/8/2019).
Pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait perkembangan dan implementasi teknologi informasi di dua provinsi tersebut, termasuk membahas penerapan Smart City dalam berbagai bidang dan kebutuhan pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Dinas Kominfo Sulsel, Andi Hasdullah, yang didampingi Kepala Bidang Informatika Badaruddin, Kabid Persandian Yulianus Sonda Kabid E-Goverment Lukmanuddin, Staf khusus Gubernur Bidang ITE Fahmi Islami dan Endrew Mulya tim ITE Kominfo Sulsel.
Dari Provinsi DKI Jakarta hadir Head of Data Analytics Unit Pengelola Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta, Juan Intan Kanggrawan.
Juan intan mengatakan, saat ini Pemprov Sulsel sudah berusaha memaksimalkan penerapan Smart City. Terlihat dari seluruh kegiatan pemerintahan yang berbasis digital.
"Tinggal bagaimana memanfaatkan teknologi informasi itu agar bisa membantu kerja-kerja Pemprov DKI Jakarta sebaik mungkin," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya memahami, kondisi Sulsel di bawah pemerintahan Gubernur HM Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman belum genap setahun. Sehingga dalam posisi transisi ini, dibutuhkan penguatan kelembagaan yang menjadi pondasi untuk memaksimalkan smart city.
Untuk itu, sangat dipahami jika gubernur maupun wakil gubernur akan mencari orang-orang kredibel untuk membantu mewujudkan apa yang menjadi tujuan pemerintahannya.
"Termasuk dalam memaksimalkan penerapan Smart City," tambahnya.
Sementara itu, Kadis Kominfo SP, Andi Hasdullan menjelaskan, pada dasarnya, konsep Smart City mulai diterapkan, bukan hanya lingkup Pemprov Sulsel, melainkan juga di kabupaten/kota.
Khusus di Pemprov Sulsel, sistem untuk Smart City mulai dibangun, diantaranya terkait layanan informasi dan pengaduan, melalui aplikasi Baruga Sulsel. Konsep ini sudah jalan sejak awal pemerintahan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman.
"Dalam sehari, rata-rata aduan dan permohonan informasi yang masuk sekitar 25," ungkap Andi Hasdullah.
Pemprov Sulsel juga sudah menghadirkan dua fitur untuk smart office, yakni surat keluar dan tanda tangan elektronik.
"Keduanya berbasis digital," tambah Andi Hasdullah.
Pemprov juga memaksimalkan sistem e-Planning, e-Budgeting, e-Money, dan layanan lainnya yang berbasis elektronik.
"Sebenarnya smart office ini sudah jalan. Namun memang masih perlu dimaksimalkan," ujar Andi Hasdullah.
Ke depan, Pemprov Sulsel akan lebih fokus dalam layanan data karena untuk layanan publik, sudah sebagian besar ditangani oleh kabupaten/kota.
"Ke depan, kami akan lebih fokus menjadi jendela Sulsel. Lebih ke layanan basic data," tandasnya.