Sabtu, 24 Agustus 2019 14:51

AS Laporkan Kematian Pertama Akibat E-Rokok

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Getty Images
Getty Images

Seorang pria meninggal akibat penyakit pernafasan yang parah karena penggunaan vape.

RAKYATKU.COM - Seorang pria meninggal akibat penyakit pernafasan yang parah karena penggunaan vape.

Pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa itu dicacat sebagai kematian pertama akibat rokok elektrik di AS.

Badan kesehatan negara bagian Illinois di AS mengatakan bahwa pasien itu berusia antara 17 hingga 38 tahun.

Itu terjadi di tengah wabah penyakit paru-paru di AS yang dikaitkan dengan penggunaan e-rokok.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan hampir 200 orang jatuh sakit di seluruh AS akibat vaping.

"Kami sedih mendengar kematian pertama terkait wabah penyakit paru-paru parah pada mereka yang menggunakan e-rokok atau alat vaping," kata Direktur CDC Robert Redfield.

Dia menambahkan: "Kematian tragis di Illinois ini memperkuat risiko serius yang terkait dengan produk e-rokok."

Dia mengatakan bahwa vaping menghadapkan pengguna pada banyak zat berbeda, dan saat ini CDC masih memiliki sedikit informasi tentang bahaya terkait bahan-bahan itu.

Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa alat vaping tidak aman untuk anak-anak, dewasa muda, wanita hamil atau bahkan orang dewasa yang biasanya tidak menggunakan produk tembakau.

Menurut CDC, penyakit paru-paru parah yang disebabkan oleh vaping memiliki gejala termasuk batuk, sesak napas dan kelelahan serta muntah dan diare.

Terlepas dari dampaknya pada kesehatan, vaving juga telah menewaskan dua orang di AS, karena e-rokok mereka meledak di wajah mereka.