Sabtu, 24 Agustus 2019 09:28

"Saya Tercekik oleh Cinta yang Ekstrim," Istri Ceraikan Suaminya Karena Terlalu Dicintai

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Seorang istri di UEA mengajukan perceraian di pengadilan Syariah di Fujairah, karena dia merasa dicekam oleh cinta dan kasih sayang suaminya.

RAKYATKU.COM, UEA - Setiap wanita pasti ingin dicintai dengan sepenuh hati. Tapi seorang wanita di UEA justru menceraikan suaminya setelah setahun menikah, karena pria itu sangat mencintainya.

Wanita itu mengajukan perceraian di pengadilan Syariah di Fujairah, karena dia merasa dicekam oleh cinta dan kasih sayang suaminya.

Dia mengklaim bahwa selama pernikahan mereka, suaminya tidak pernah berdebat dengannya dan bahkan membantunya mengerjakan tugas-tugas rumah seperti membersihkan, yang ia gambarkan sebagai "neraka".

"Dia tidak pernah membentak saya atau menolak saya," kata wanita itu kepada pengadilan. “Saya tercekik oleh cinta dan kasih sayang yang ekstrem. Dia bahkan membantuku membersihkan rumah.”

"Aku merindukan satu hari perselisihan, tetapi ini tampaknya mustahil karena suamiku yang romantis yang selalu memaafkanku dan menghujani aku dengan hadiah," tambahnya. 
"Aku butuh diskusi nyata, bahkan argumen, bukan kehidupan kepatuhan seperti ini."

Selama pemeriksaan pendahuluan, sang suami memberi tahu para hakim bahwa ia merasa tidak melakukan kesalahan, dan bahwa satu-satunya tujuan adalah "menjadi suami yang sempurna dan baik".

Pria itu mengakui bahwa dia berusaha keras untuk menyenangkan istrinya. Dia memberi contoh pada hakim bahwa pernah satu kali dia mengeluh tentang berat badannya, dan dia melakukan diet dan olahraga ekstrim Dia bahkan menderita patah tulang kaki sebagai hasil dari usahanya.

Namun ia tetap meminta pengadilan untuk menasihati istrinya agar mempertimbangkan kembali gugatan cerainya.

"Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama, dan semua orang belajar dari kesalahan mereka," kata pria itu, menurut Khaleej Times.

Beruntung, pengadilan menunda kasus ini untuk memberi kesempatan kepada kedua pihak untuk berdamai.