Selasa, 20 Agustus 2019 23:22

18 Kecamatan di Gowa Jadi Peserta, Ini Pemenang Festival Pangan Lokal B2SA

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan

Dewan Juri Festival Pangan Lokal B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) 2019 Tingkat Kabupaten Gowa menetapkan pemenang pada festival tersebut. 

RAKYATKU.COM, GOWA - Dewan Juri Festival Pangan Lokal B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) 2019 Tingkat Kabupaten Gowa menetapkan pemenang pada festival tersebut. 

Pemenang kategori lunch box (paket makan siang) yakni juara 1 diraih oleh Kecamatan Somba Opu, juara 2 diraih oleh Pallangga, dan juara 3 diraih oleh Barombong. Sedangkan juara harapan 1 diraih oleh Kecamatan Bungaya, juara harapan 2 diraih oleh Bontonompo, dan juara harapan 3 diraih oleh Manuju.

Dan pemenang kategori produk olahan pangan yakni juara 1 diraih oleh Kecamatan Pattallassang, juara 2 diraih oleh Pallangga, dan juara 3 diraih oleh Bontolempangan. 

"Kriterianya banyak seperti harus ada resep paket makan siang dan analisis nilai jual, keseimbangan dan keberagaman kelompok pangan, citarasa, kreativitas pengoalahan dan penyajian, bernilai komersial, kemasan, inovasi dan pemasaran," kata dewan juri festival Ina Mundoap di Baruga Tinggimae, Rujab bupati Gowa, Selasa (20/8/2019).

Dijelaskan Ina, pihaknya membagi kategori lomba menjadi dua bagian. Diantaranya kategori lunch box atau paket makan siang dan kategori produk olahan pangan.

Kegiatan yang menghadirkan masakan kreasi dari 18 kecamatan ini dilakukan untuk mengolah bahan pangan seperti kentang, ubi-ubian, sukun dan bahan pangan lainnya. 

Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan berharap, dengan adanya festival pangan tersebut, mampu memantapkan kemandirian dengan memanfaatkan hasil potensi alam daerah seperti sagu, sukun, jagung, singkong, ubi jalar, kentang dan pisang serta bahan pangan lainnya yang mengandung nutrisi.

"Semoga ini tidak berhenti sampai disini, tetapi masyarakat bisa mengaplikasikan secara permanen sehingga memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai tambah produk makanan," harap Priska.