RAKYATKU.COM - Salah satu masalah utama penderita diabetes adalah harus memantau kadar glukosa secara terus-menerus. Ini berarti bahwa mereka perlu melakukan tes darah secara rutin, dan ini agak menyusahkan.
Tetapi para ilmuwan Jerman tampaknya telah menemukan alternatif dalam bentuk tato.
Mereka telah berhasil mengembangkan tato, yang tintanya dapat berubah warna berdasarkan kadar glukosa seseorang. Ini juga dapat bereaksi terhadap biomarker lain seperti tingkat albumin atau pH.
“Modifikasi tubuh dengan menyuntikkan pigmen ke dalam lapisan dermis adalah kebiasaan yang berusia lebih dari 4000 tahun," kata peneliti.
"Di sini, teknologi kosmetik fungsional dikembangkan dengan menggabungkan seni tato... Sensor tato dermal berfungsi sebagai tampilan diagnostik dengan menunjukkan perubahan warna dalam spektrum yang terlihat sebagai respons terhadap variasi konsentrasi pH, glukosa, dan albumin.”
Namun tato belum diuji pada manusia dan sejauh ini hanya dicoba pada kulit babi.