Minggu, 18 Agustus 2019 12:02

Video OPM Pembunuh Briptu Hedar Minta Amerika Hentikan Pasokan Senjata ke Indonesia

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lekkagak Telenggen menunjukkan benda yang diduga bom milik militer Indonesia. (Sumber: Youtube)
Lekkagak Telenggen menunjukkan benda yang diduga bom milik militer Indonesia. (Sumber: Youtube)

Sebuah video diunggah akun TPNPB-OPM ke youtube. Memperlihatkan bagaimana salah satu dedengkot kelompok separatis bersenjata OPM, Lekkagak Telenggen berpidato di depan anak buahnya.

RAKYATKU.COM, PAPUA - Sebuah video diunggah akun TPNPB-OPM ke youtube. Memperlihatkan bagaimana salah satu dedengkot kelompok separatis bersenjata OPM, Lekkagak Telenggen berpidato di depan anak buahnya.

Dikelilingi pria bersenjata, pembunuh Briptu Hedar itu berpidato dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dia menghampar benda yang mirip amunisi. Dia memperlihatkan kalau itu adalah bom milik militer Indonesia.

"Kami tidak punya yang begini-begini," ujarnya sambil menunjuk benda-benda itu.

"Jadi kami mohon dunia internasional, Amerika dan Australia. Tolong, jangan kirim benda begini ke Indonesia," ujar Lekkagak.

Di caption video itu, TPNPB menulis, bahwa pada akhir Juni 2019, pasukan militer dan polisi Indonesia telah melakukan pemboman di pemukiman masyarakat di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Tetapi bom-bom itu tidak membunuh masyarakat.

"Masyarakat di Distrik Yambi semua aman dalam lindungan Tuhan," tulis akun TPNPB. 

"Oleh karena itu Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Major Jendral Lekagak Telenggen dengan pasukannya, mengumumkan PBB harus memberikan sanksi kepada Indonesia, karena Pemerintah Indonesia melalui aparat kemanannya telah dan sedang melakukan pemboman di pemukiman masyarakat asli Papua di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya pada akhir Bulan Juni 2019," tambahnya.

"Hal ini benar-benar tidak manusiawi dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, karena menjatuhkan bom-bom di perkampungan masyarakat sipil," papar Lekkagak.

"Kami juga meminta kepada Amerika dan Australia untuk segera menghentikan bantuan persenjataan kepada Indonesia, termasuk bom-bom ini. Mengapa? Karena dengan bantuan peralatan perang oleh Amerika dan Australia kepada Indonesia, maka dengan peralatan itu juga Indonesia membumihanguskan orang asli Papua," pungkasnya.

Video tersebut tampaknya diambil di markas OPM di puncak gunung. 

Sebelumnya, pasukan ini telah membantai Briptu Hedar, setelah memancing polisi asal Barru itu untuk datang ke Kampung Usir, Kabupaten Puncak. Jambi Mayun Telenggen, salah satu kaki tangan Lekkagak Telenggen meminta Briptu Hedar datang membawa bama (bahan makanan) berupa kopi dan gula. Saat datang, Briptu Hedar ditangkap dan dianiaya, sebelum ditembak pada bagian kepala oleh Jambi Mayu Telenggen.