RAKYATKU.COM - Menghilangkan usus buntu dianggap sebagai operasi kecil yang hanya mengharuskan pasien semalam di rumah sakit. Namun, seorang pria yang baru diangkat usus buntunya di rumah sakit masih menderita sakit di perutnya berbulan-bulan setelah operasi.
Pria asal Korea Selatan itu telah menjalani operasi usus buntu pada April tahun ini. Setelah operasi, anehnya dia terus mengalami demam tinggi dan sakit perut, dikutip dari China Press, Jumat (16/8/2019).
Pria itu merasa aneh bahwa ia menderita radang usus buntu bahkan setelah ia melepas apendiksnya.
Namun, alih-alih melihat lebih jauh ke dalamnya, rumah sakit hanya memberinya antibiotik dan mengatakan bahwa lukanya perlu waktu untuk sembuh. Jadi lelaki itu tidak terlalu memikirkannya dan melanjutkan kehidupan seperti biasa.
Pada bulan Juli, ia mulai mengalami sakit perut yang parah lagi, sampai-sampai ia merasa seperti pingsan. Dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan segera pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu apa yang salah.
Tidak terungkap jika mereka melakukan rontgen, tetapi para dokter melakukan operasi pada pria itu dan terkejut menemukan kasa medis berukuran 35cm di usus kecilnya.
Ketika lelaki itu mulai sakit perut, dokter mengatakan kepadanya bahwa ususnya perlu waktu untuk sembuh, yang kadang-kadang bisa memakan waktu hingga enam bulan. Tetapi ketika pria itu mengetahui bahwa kasa bedah tertinggal di dalam usus kecilnya, dia menjadi marah pada dokter.
Namun, dokter membela diri dan mengatakan bahwa dia yakin tidak ada kain kasa di dalam ketika dia menjahit pria itu selama operasinya. Sebagai gantinya, dia menyalahkan pria itu dan mengatakan bahwa dia sendiri yang memakan kasa itu.
Ada banyak kasus di mana ahli bedah meninggalkan alat-alat bedah dan hal-hal lain di dalam tubuh pasien mereka, seperti seorang dokter yang baru-baru ini meninggalkan gigi palsu seorang pria bersarang di tenggorokannya karena dia lupa membawanya keluar sebelum operasi. Anda dapat membacanya dengan mengklik tautan di bawah ini.
