Kamis, 15 Agustus 2019 10:31

Partikel Plastik Jatuh dari Langit Bersama Dengan Salju di Kutub Utara

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ALFRED-WEGENER-INSTITUT
ALFRED-WEGENER-INSTITUT

Bahkan di Kutub Utara, partikel mikroskopis plastik berjatuhan dari langit bersama salju.

RAKYATKU.COM - Bahkan di Kutub Utara, partikel mikroskopis plastik berjatuhan dari langit bersama salju.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Jerman-Swiss, para ilmuwan menemukan lebih dari 10.000 partikel plastik per liter di Kutub Utara.

Ini berarti bahwa bahkan di sana, orang-orang kemungkinan menghirup mikroplastik dari udara, meskipun implikasi kesehatannya masih belum jelas.

Para ilmuwan juga menemukan partikel dan serat karet di salju.

Padahal, wilayah ini sering dipandang sebagai salah satu lingkungan murni terakhir di dunia.

Dalam studinya, para peneliti mengumpulkan sampel salju dari pulau Svalbard, dan menelitinya di laboratorium di Institut Alfred Wegener Jerman di Bremerhaven.

Mereka mengatakan terkejut ketika menemukan partikel yang jauh lebih mencemari daripada yang mereka duga.

Banyak yang begitu kecil sehingga sulit untuk memastikan dari mana mereka berasal.

Mayoritas partikel tampaknya terdiri dari bahan-bahan alami seperti selulosa tumbuhan dan bulu binatang. Tetapi ada juga partikel plastik, bersama dengan serpihan ban karet, pernis, cat dan mungkin serat sintetis.

"Sudah jelas bahwa mayoritas mikroplastik di salju berasal dari udara," kata peneliti, Dr Melanie Bergmann kepada BBC News.

Mikroplastik didefinisikan sebagai partikel-partikel di bawah ukuran 5mm.

Mengatasi dampak potensial mereka pada orang-orang, Dr Bergmann menjelaskan: "Kami tidak tahu apakah plastik akan berbahaya bagi kesehatan manusia atau tidak. Tetapi kita perlu lebih berhati-hati dengan cara kita memperlakukan lingkungan."

Para ilmuwan juga menganalisis salju dari lokasi di Jerman dan Swiss. Sampel yang diambil dari beberapa daerah di Jerman menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi daripada di Kutub Utara.

Temuan mengejutkan ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances.