Rabu, 14 Agustus 2019 18:31

Pansus Angket Gubernur Sulsel: Ada Duri dalam Daging

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah hadir sebagai terperiksa pada sidang Pansus Hak Angket DPRD Sulsel, di lantai 8 gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (1/8/2019).
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah hadir sebagai terperiksa pada sidang Pansus Hak Angket DPRD Sulsel, di lantai 8 gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (1/8/2019).

Legislator penggagas hak angket gubernur dan wakil gubernur Sulsel nampaknya mulai terpecah jelang penentuan rekomendasi.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Legislator penggagas hak angket gubernur dan wakil gubernur Sulsel nampaknya mulai terpecah jelang penentuan rekomendasi. 

Hal tersebut diakui oleh Anggota Panitia Hak Angket DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Golkar, Fachruddin Rangga. Bahkan menurut Rangga, ada oknum sesama pansus yang cenderung menjadi pahlawan kesiangan dan jadi duri dalam daging.

"Di internal pun masih ada pejuang kesiangan yang terus melakukan pelemahan agar menjadi sebuah nilai tawar. Mereka sadar atau tidak, itu sudah merendahkan martabat institusi. Gaya politik seperti ini adalah politik murahan tapi biarlah publik yang menilai semua karena hukum sosial tentu punya nilai psikis yang lebih tinggi," ungkap Rangga kepada Rakyatku.com, Rabu (14/8/2019).

Pelemahan-pelemahan tersebut, kata Rangga, akan sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Namun baginya, hal-hal seperti itu tidak akan mengurangi kinerja pansus secara keseluruhan.

"Mungkin tidak berlebihan kalau saya mengatakan di panitia hak angket ini, memang ada duri dalam daging yang kalau tidak diwaspadai akan menjadi racun. Tapi memang pada dasarnya menegakkan kebenaran memang kadang menemui berbagai duri, tapi dengan niat kerja serius tanpa tendensi Insya Allah akan memberikan hasil maksimal. Buat saya beban tanggungjawab membawa amanah rakyat jauh lebih punya nilai ketimbang mendengar suara suara sumbang yang tak punya nilai apa-apa," bebernya.

Dirinya pun berharap semua pihak bersabar menunggu rumusan rekomendasi hasil kerja panitia hak angket.

"Mari menunggu. Hilangkan pikiran-pikiran negatif apalagi sampai memberi tuduhan bahwa ada uang besar yang menggerakkan hak angket karena pada akhirnya itu akan menjurus fitnah. Pada akhirnya apapun hasil hak angket ini untuk kebaikan masyarakat Sulawesi Selatan," demikian Rangga.

Sesuai jadwal, pansus hak angket akan rapat terakhir pada Kamis besok, (15/8/2019). Rapat ini untuk menetapkan rekomendasi pansus hak angket. Setelah rekomendasi itu rampung, selanjutnya diserahkan ke pimpinan DPRD Sulsel.