Rabu, 14 Agustus 2019 15:41

"Saatnya Buron ini Tinggalkan Malaysia," Kata Menteri Menunjuk Zakir Naik

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Zakir Naik
Zakir Naik

Menteri sumber daya manusia Malaysia, M Kulasegaran, menyerukan tindakan terhadap Zakir Naik.

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Menteri sumber daya manusia Malaysia, M Kulasegaran, menyerukan tindakan terhadap Zakir Naik.

Itu setelah pengkhotbah India tersebut mempertanyakan kesetiaan umat Hindu Malaysia, dan membandingkannya dengan Muslim India.

Baru-baru ini, Zakir menyatakan bahwa umat Hindu Malaysia lebih loyal kepada perdana menteri India daripada pemerintah Malaysia.

Pernyataan itu membuat Kulasegaran geram. Politisi paling senior yang beragama Hindu itu, mengatakan bahwa tindakan Zakir tidak mencerminkan orang yang layak mendapatkan status penduduk permanen di Malaysia.

"Sudah tiba saatnya orang asing yang buron ini meninggalkan Malaysia dan menghadapi tuduhan terorisme dan pencucian uang di India," kata Kulasegaran.

"Untuk mempertanyakan kesetiaan umat Hindu Malaysia dan menyentuh keberanian di masyarakat multi-etnis kami, tindakan yang diperlukan harus diambil terhadap pengkhotbah kontroversial Zakir Naik," katanya.

Kulasegaran menggambarkan Naik sebagai "orang luar yang buron dan hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang sejarah Malaysia".

"Apakah Naik juga berusaha menciptakan celah dalam masyarakat multi-etnis dan agama sehingga ia terus menikmati kekebalan dan hak istimewa dengan mendapatkan dukungan dari komunitas Muslim untuk terus tinggal di negara ini?" Tanyanya.

Kulasegaran mengatakan Malaysia telah "menikmati kedamaian dan kerukunan relatif dibandingkan dengan banyak negara Islam, karena tindakan penyeimbang yang besar dari para pemimpinnya dan stabilitasnya mengakar dalam mengakomodasi kelompok etnis yang berbeda tanpa mempertanyakan kesetiaan mereka."

"Haruskah orang Malaysia terbelah atas seorang pria bernama Zakir Naik? Karena itu, inilah saatnya bagi warga Malaysia untuk bersatu dan menjaga perdamaian dan stabilitas negara."

India telah mengajukan permintaan untuk mengekstradisi Zakir Naik ke Malaysia. Dia menghadapi tuduhan pencucian uang dan menghasut terorisme.

Pada bulan Juni, PM Mahathir Muhammad mengatakan bahwa Malaysia memiliki hak untuk tidak mengekstradisi Naik jika pengkhotbah itu yakin ia tidak akan mendapatkan keadilan di negaranya.

Zakir Naik telah tinggal di Arab Saudi dan Malaysia sejak ia meninggalkan India lebih dari dua tahun lalu.