Rabu, 14 Agustus 2019 10:10

Mirip Film Spy, Begini Detik-detik Penyamaran Briptu Hedar Terbongkar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Briptu Hedar dan salah seorang rekannya di Diskrimsus Polda Papua.
Briptu Hedar dan salah seorang rekannya di Diskrimsus Polda Papua.

Briptu Hedar selama ini bertugas sebagai personel Ditreskrimsus Polda Papua. 

RAKYATKU.COM, PAPUA - Briptu Hedar selama ini bertugas sebagai personel Ditreskrimsus Polda Papua. 

Dia banyak melakukan penyamaran sebagai intel dan menangkap banyak pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Salah satunya, adalah Timenggur Telenggen. 

Briptu Hedar berani masuk ke kantong-kantong OPM. Dia menyamar sebagai pedagang bahan-bahan pokok, seperti gula dan kopi. Salah satu relasinya adalah Jambi Mayu Telenggen, salah seorang warga Kampung Usir yang merupakan simpatisan OPM.

Jambi Mayu Telenggen yang tak mengetahui status Briptu Hedar, banyak memberikan informasi seputar aktivitas organisasi separatis itu ke Briptu Hedar.

Hingga suatu hari, pihak OPM curiga karena informasi selalu bocor ke polisi.

Komandan operasi OPM, Lekkagak Telenggen kemudian mendatangi Jambi Mayu Telenggen. Dia curiga, Jambi Mayu adalah mata-mata polisi.

Lekkagak Telenggen (tengah) dan kelompoknya yang menghabisi nyawa Briptu Hedar.

Namun setelah mencocokkan, akhirnya kecurigaan mengarah ke Briptu Hedar. Jambi Mayu pun melakukan penyelidikan dan akhirnya mendapatkan identitas Briptu Hedar.

"Pada awalnya kami TPNPB mencurigai Briptu Hedar adalah anggota Brimob, sebelumnya tugas di Puncak Jaya, mengejar kami dari Guragi, Sinak, Yambi sampai sekarang di sini," ujar Lekkagak Telenggen sebagaimana rilis dari Fanpage Facebook TPNPBNews. 

Hari itu, Senin, 12 Agustus 2019. Lekkagak Telenggen meminta Jambi Mayu Telenggen menjebak Briptu Hedar. Siang itu, sekitar pukul 11.00 WIT, Jambi Mayu menelepon ke Briptu Hedar, meminta diantarkan kopi dan gula.

"Halo kaka...saya pesan gula sama kopi. Minta tolong diantarkan ya?" ujar Jambi Mayu ke Briptu Hedar.

Briptu Hedar yang tak curiga kalau identitasnya sudah diketahui, meminta tolong seniornya, Bripka Alfonso Wakum untuk mengantarkan pesanan Jambi Mayu Telenggen ke Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Sekitar pukul 11.20 WIT, Briptu Hedar yang dibonceng Bripka Alfonso dengan trail Kawazaki, tiba di lokasi yang disepakati.

"Halo kaka...saya su sampai...kaka ada di manakah?" tanya Briptu Hedar.

"Kaka turun ke bawah jalan...tra enak kalo di atas...nanti suku Dani marah," ujar Jambi Mayu.

Briptu Alfonso kemudian melajukan sepeda motor ke bawah. Kampung itu tampak sangat sepi. Tak ada warga yang berkeliaran. Juga anak-anak.

Alfonso sempat curiga. Dia kemudian memutar sepeda motornya persiapan lari ketika ada apa-apa.

Briptu Hedar kemudian melihat Jambi Mayu muncul dari balik rumah. Dia melambaikan tangan. Briptu Hedar kemudian mengangkat karung berisi gula dan kopi. Sementara Bripka Alfonso masih di atas sadel motor.

Saat sampai di tempat Jambi Mayu berdiri. Tiba-tiba muncul sekelompok orang memegang senjata api laras panjang. Sebagian membekuk Briptu Hedar, yang lainnya memukul pakai popor senapan.

Melihat itu, Bripka Alfonso hendak menstarter sepeda motornya, ketika diberondong tembakan. Dia lantas melompat ke semak-semak dan melarikan diri ke honai (rumah) warga. Setelah kondisi tenang, barulah dia merangkak naik ke atas lalu meminta bantuan pakai handytalkie (HT).

"Minta bantuan ganti...Briptu Hedar tertangkap...segera kirim bantuan," ujar Bripka Alfonso di HT.

Sebanyak 150 personel gabungan TNI dan Polri tiba di lokasi. Mereka melakukan upaya negosiasi. Kapolres Ilaga terus menghubungi Lekkagak Telenggen, termasuk Sekda Kabupaten Puncak.

Sementara itu, Briptu Hedar terus mengalami penyiksaan oleh OPM. "Kamu mau tipu-tipu saya ya? Ternyata kamu orang polisi," ujar Jambi Mayu Telenggen dengan nada tinggi.

"Kamu orang yang tangkap kami pu saudara. Timenggur Telenggen," kata Jambi Mayu lagi. Dia sejenak memandang ke Lekkagak Telenggen yang tengah menerima telepon. Dengan tangannya, Lekkagak memberi isyarat ke Jambi Mayu untuk menyiksa Briptu Hedar.

Dengan popor senapan, Jambi Mayu Telenggen kembali memukul bagian wajah Briptu Hedar.

"Sekarang sebutkan korang pu teman-teman," hardiknya.

Briptu Hedar tetap tak menjawab. Jambi Mayu kemudian kecapaian. Dia lalu istirahat melakukan interogasi.

Melihat para kelompok bersenjata itu lengah, Briptu Hedar mencoba lari dengan menuruni perbukitan. "Dor....dor....dor...!!!" sebuah tembakan mengenai kepalanya. Tampak Jambi Mayu yang membidikkan senjatanya, mengenai kepala bagian belakang Briptu Hedar. Ada dua lubang peluru di sana saat dilakukan autopsi.

Polres Ilaga yang sementara melakukan negosiasi dengan Lekkagak Telenggen, mendengar suara tembakan.

"Apa itu?" ujar negosiator Polres Ilaga.

"Kami sudah tembak mati...silakan ambil mayatnya," ujar Lekkagak Telenggen seperti dirilis dari Fanpage Facebook TPNPBNews.

Sekitar pukul 17.30 WIT, jasad Briptu Hedar ditemukan oleh personel gabungan dan dievakuasi. Saat ini, jenazah Briptu Hedar sudah dimakamkan keluarganya di Desa Siawung, Barru, Sulawesi Selatan.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo dalam konferensi persnya mengatakan, pelaku sudah teridentifikasi. "Mereka adalah kelompok LG (Lekkagak Telenggen), dan eksekutornya adalah JM (Jambi Mayu Telenggen)," ujar Brigjen Dedi di Mabes Polri.