Selasa, 13 Agustus 2019 15:15

Sempat Melarikan Diri, Tembakan di Kepala dan Leher Akhiri Hidup Briptu Hedar

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Briptu Hedar semasa hidup
Briptu Hedar semasa hidup

Siang itu. Senin, 12 Agustus 2019. Matahari sudah meninggi, ketika Briptu Hedar dibonceng Bripka Alfonso Wakum, datang ke Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua. Dia membawa gula dan kopi pesanan teman

RAKYATKU.COM, PAPUA - Siang itu. Senin, 12 Agustus 2019. Matahari sudah meninggi, ketika Briptu Hedar dibonceng Bripka Alfonso Wakum, datang ke Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua. Dia membawa gula dan kopi pesanan temannya, Jambi Mayu Telenggen.

Namun saat di lokasi sekitar pukul 11.30 WIT, Briptu Hedar justru ditawan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Lekkagak Telenggen. Sementara rekannya, selamat setelah melompat dari sepeda motor ke semak-semak, usai diberondong peluru.

Briptu Hedar sendiri ditawan dan terus dipukuli dengan popor senjata. 

"Kau yang tembak saudaraku Timenggur Telenggen ha!" gertak Lekkagak Telenggen.

Lekkagak sempat menerima telepon dari tim negosiasi Polda Papua. Namun, negosiasi buntu.

Saat anggota pemberontak itu lengah, Briptu Hedar sempat meloloskan diri. Namun, dua peluru menghentikan langkahnya. Satu di kepala, yang satunya lagi di leher. Salah satu peluru dari Lekkagak Telenggen.

Polisi asal Barru, Sulawesi Selatan itu pun rubuh bersimbah darah. 
Usai menembak, ponsel Lekkagak kembali berbunyi. Panggilan itu dari salah satu negosiator dari Polres Ilaga. 

"Saya sudah tembak kau pu anggota, silakan datang ambil mayat," ujar Lekkagak seperti dilansir dari akun Facebook TPNPB.

Jasadnya Briptu Hedar ditemukan oleh rekan-rekannya 6 jam kemudian, saat 150 personel gabungan melakukan pencarian.

“Ditembak kepala bagian belakang, saat berusaha melarikan diri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo seperti dilansir dari VIVAnews, Selasa 13 Agustus 2019.

Saat ini, jenazah korban hari ini akan diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan.

“Rencana hari ini diterbangkan ke Makassar, kampung halaman untuk dimakamkan,” katanya.

Sebelumnya, Senin, 12 Agustus 2019. Sekitar pukul 11.00 WIT, ponsel Briptu Hedar berdering. Peneleponnya seorang warga Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua. Namanya, Jambi Mayu Telenggen. Briptu Hedar mengenal baik warga itu.

Saat itu, Jambi Mayu Telenggen menelepon, meminta dikirimkan gula dan kopi. Jambi juga sudah menetapkan tempat pertemuan, yakni, di ujung Kampung Jerembaga Ilaga.

Briptu Hedar kemudian menyiapkan pesanan Jambi. Ditemani rekannya, Bripka Alfonso Wakum, pukul 11.20 WIT, Briptu Hedar berangkat mengantarkan barang tersebut dengan naik motor trail ke tempat yang disepakati.

Tiba di tempat itu pada pukul 11.30 WIT, Briptu Hedar menelepon Jambi.

"Kaka...kami su datang," ujar Briptu Hedar.

Jambi kemudian meminta Briptu Hedar turun ke bawah jalan dekat PT Unggul. Alasannya, Jambi tidak enak jika terlihat oleh Suku Dani.

Briptu Hedar kemudian turun mengangkat barang tersebut. Itulah terakhir kalinya, Bripka Alfonso Wakum melihat rekannya tersebut. Dia sempat melihat Briptu Hedar dihantam popor senjata. Alfonso yang saat itu di atas motor diberondong peluru, sehingga dia lompat ke semak-semak dan bersembunyi di rumah warga.

Dia lalu meminta bantuan ke kesatuannya dengan komunikasi via HT. Sebanyak 150 personel gabungan kemudian tiba dan melakukan pengejaran. Briptu Hedar kemudian ditemukan tewas pada pukul 17.30 WIT di lokasi yang tak jauh dari penyanderaan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, mengungkapkan, jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke kampung halamannya, di Barru, Sulawesi Selatan. Diperkirakan jenazah tiba di kampung halaman pada pukul 14.00 Wita siang ini.