RAKYATKU.COM, OSLO - Seorang tersangka yang dituduh melakukan percobaan serangan teror di sebuah masjid di Oslo muncul di pengadilan pada hari Senin (12/08/2019).
Dia terlihat babak belur, kedua matanya hitam dan ada memar di kepalanya. Tetapi dia terlihat tersenyum selama persidangan, seperti dilaporkan CBS News.
Luka-lukanya mungkin didapatkan ketika jamaah Muslim mengerumuninya selama serangan.
Dia ditangkap pada hari Sabtu setelah memasuki Al-Noor Islamic Center di Baerum, pinggiran kota Oslo.
Polisi mengatakan beberapa tembakan dilancarkan tetapi tidak menyebutkan jenis senjata apa yang digunakan.
Insiden itu menyebabkan satu orang terluka, karena orang-orang di dalam masjid berhasil menangani dan menahan tersangka sampai polisi tiba di lokasi.
Polisi kemudian menggerebek rumah tersangka dan menemukan mayat saudara tirinya yang berusia 17 tahun di sana.
Para pejabat mengatakan bahwa dia bisa menyebabkan kematian dan cedera lebih banyak di masjid tetapi tidak berhasil.
Mereka tidak mengkonfirmasi bagaimana dia bisa mengalami memar di sekitar wajah dan kepalanya.
Tersangka belum diidentifikasi oleh pejabat tetapi media Norwegia melaporkan bahwa ia adalah seorang pria Norwegia berusia 21 tahun bernama Philip Manshaus.
Dagbladet, salah satu surat kabar terbesar Norwegia, melaporkan bahwa pada hari serangan itu, Manshaus menulis secara online bahwa ia "dipilih" oleh "Saint (Brenton) Tarrant," pria bersenjata Christchurch.
Nama masjid Oslo mirip dengan titik serangan di Selandia Baru.
Setelah sidang hari Senin, yang diadakan di balik pintu tertutup, pengacara tersangka mengatakan kliennya "tidak mengakui kesalahan pidana."
Pengadilan Distrik Oslo memerintahkannya ditahan selama empat minggu, termasuk dua minggu di sel isolasi, sementara polisi melakukan penyelidikan.
Perdana Menteri Erna Solberg menyebut upaya serangan itu sebagai "serangan langsung terhadap Muslim Norwegia." Pada hari Senin Solberg menyarankan agar partai-partai politik bersatu untuk mengatasi rasisme dan diskriminasi.