RAKYATKU.COM - Huawei Technologies Co berencana untuk meluncurkan layanan pemetaannya sendiri pada bulan Oktober. Raksasa teknologi asal China itu bekerja keras untuk mengatasi larangan pemerintah Amerika Serikat untuk menggunakan Google Map di smartphone luar negerinya.
Layanan pemetaan Huawei, yang dikenal sebagai Map Kit, tidak secara langsung untuk penggunaan konsumen.
Dan Huawei Map Kit akan terhubung ke aplikasi seluler pihak ketiga dan penyedia layanan pemetaan lokal di sekitar 150 negara dan wilayah, kata perusahaan itu, dikutip dari Asia One, Selasa (13/8/2019).
Rusia Yandex dan situs agregator AS, Booking Holdings adalah di antara perusahaan perangkat lunak yang bermitra dengan Huawei pada layanan pemetaan.
Langkah ini sangat penting untuk menjaga popularitas smartphone Huawei di luar negeri, mengingat bahwa Zhang Pingan, presiden layanan cloud di kelompok bisnis konsumen Huawei mengatakan, saat ini lebih dari 50 persen aplikasi mobile adalah layanan berbasis lokasi yang mengandalkan kemampuan pemetaan.
Huawei Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa. Aplikasi ini akan menawarkan kondisi lalu lintas dalam waktu nyata dan sistem navigasi yang sangat canggih yang dapat mengenali mobil yang mengubah jalur, seperti dari jalan satu jalur ke jalur dua jalur.
Ini juga akan mendukung pemetaan augmented-reality, tambah Zhang.
