RAKYATKU.COM - Hingga 165 meninggal dan hampir satu juta lainnya terpaksa mengungsi setelah banjir menerjang di bagian selatan India. Dipastikan jumlah total korban jiwa akan terus bertambah.
Saat ini, petugas setempat melalukan pencarian terhadap sejumlah warga yang hilang akibat bencana itu, dikutip dari Sky News, Selasa (13/8/2019).
Pejabat negara mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya 147 orang telah meninggal, tetapi beberapa laporan menyebutkan jumlahnya mencapai 165.
Di Kerala, di ujung garis pantai tenggara India, setidaknya 76 orang telah tewas, kata para pejabat, setelah empat hari hujan terus-menerus, dengan tanah longsor di beberapa tempat.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung di beberapa bagian negara bagian dan lebih dari 200.000 orang telah dipindahkan ke kamp-kamp bantuan.
Hampir 50 orang masih hilang, Financial Express melaporkan.
Sebuah peringatan oranye telah dikeluarkan untuk enam distrik, yang berarti orang-orang di mana cuaca buruk diperkirakan harus dipersiapkan untuk gangguan.
Setidaknya 12 orang dilaporkan tewas di Wayanad di utara negara bagian itu sementara tujuh orang masih hilang.
Ada tanah longsor besar di Puthumala di dekatnya.
Lebih dari 35.000 orang telah pindah ke lebih dari 200 kamp bantuan di daerah itu, kata para pejabat.
Paling tidak 40 orang tewas di Karnataka, di utara, tempat hampir 600.000 orang meninggalkan rumah mereka, kata pihak berwenang, banyak yang tinggal di lebih dari 1.000 kamp bantuan sementara.
Sejak 1 Agustus 2019, 40 orang telah kehilangan nyawa, 14 orang hilang, 581.702 orang dievakuasi, 1.168 jumlah kamp bantuan beroperasi dan 17 distrik dan 2028 desa terkena dampak," kata pusat pemantauan bencana negara itu, kata KSNDMC.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah berkeliling bagian-bagian daerah yang dilanda banjir dengan helikopter dengan Kepala Menteri Karnataka BS Yediyurappa, yang mengatakan kerabat korban akan berhak mendapatkan 500.000 rupee (£ 5.800).
