RAKYATKU.COM, BANTAENG - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantaeng menganjurkan kepada seluruh OPD lingkup Pemkab Bantaeng untuk tidak lagi minum dari gelas atau botol plastik.
"Hal itu dilakukan bukan cuma dikantor, tapi juga saat ada kegiatan ataupun rapat. Untuk mengganti air minum dalam kemasan (botol/gelas) plastik, lebih efisiensi jika menggunakan air galon atau memakai tumbler," ungkap Kepala DLH Bantaeng, Abdullah Taibe, Senin (12/8/2019).
Abdullah Taibe mengaku, bahwa hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. "Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah," ujarnya.
Lanjutnya, bahwa sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
"Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan pembinaan kepada seluruh SKPD agar tidak menyediakan air dalam kemasan plastik dalam setiap kegiatan dan dianjurkan membawa tumbler," pungkasnya.
Dirinya menuturkan, bahwa langkah ini sebagai salah satu kriteria untuk meraih piala Adipura. Selain itu, pihaknya mengaku, bahwa melakukan pembinaan dan bersosialisasi ke RT/RW dalam rangka memperindah Kelurahan di kabupaten yang akrab disapa Butta Toa ini.
"Mengurangi sampah plastik dan memperindah kelurahan adalah indikator penilaian Adipura. Gerakan ini adalah gerakan swadaya masyarakat," imbuhnya.
Diketahui, Kabupaten Bantaeng telah meraih piala Adipura yang kedelapan kalinya. Pemkab Bantaeng telah menerima penghargaan Adipura sejak 2010 lalu. Daerah berjarak 120 kilometer dari Kota Makassar ini dikenal sebagai salah satu daerah yang bersih di Sulsel.
