RAKYATKU.COM - Pengawas komunikasi Rusia telah meminta raksasa internet Google untuk berhenti mengiklankan peristiwa massa ilegal di platform hosting video YouTube-nya.
Puluhan ribu orang pada Sabtu menggelar apa yang disebut pengamat sebagai protes politik terbesar negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Massa menentang tindakan keras untuk menuntut pemilihan bebas untuk legislatif ibukota, Moskow, dikutip dari Al Jazeera, Senin (12/8/2019).
Beberapa saluran YouTube menyiarkan acara secara langsung. Beberapa video menarik lebih dari 50.000 orang menurut panitia. Berbeda dengan protes sebelumnya, pihak berwenang telah menyetujui rapat umum ini.
Pengawas, Roscomnadzor mengatakan, pada hari Minggu pihaknya telah menulis surat kepada Google di mana ia mencatat bahwa beberapa entitas telah membeli alat iklan dari YouTube, seperti pemberitahuan push, untuk menyebarkan informasi tentang protes yang tidak disetujui, termasuk yang bertujuan mengganggu pemilihan umum.
Dikatakan Rusia akan menganggap kegagalan oleh Google untuk menanggapi permintaan tersebut sebagai "campur tangan dalam urusan kedaulatannya" dan "pengaruh bermusuhan (berlebihan) dan halangan pemilihan demokratis di Rusia".
Jika perusahaan tidak mengambil langkah-langkah untuk mencegah acara tidak dipromosikan di platform-nya, Rusia berhak untuk menanggapi sesuai, Roscomnadzor mengatakan dalam pernyataannya , tanpa memberikan rincian.
Selama lima tahun terakhir, Rusia telah memperkenalkan undang-undang yang lebih keras yang mengharuskan mesin pencari untuk menghapus beberapa hasil pencarian, layanan pesan untuk berbagi kunci enkripsi dengan layanan keamanan dan jejaring sosial untuk menyimpan data pribadi pengguna Rusia di server di dalam negara.