RAKYATKU.COM - Korban tewas akibat topan besar di China timur naik menjadi 28 pada hari Minggu, dengan 20 orang hilang. Hujan lebat juga memicu tanah longsor yang memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi.
Topan Lekima menghantam provinsi timur Zhejiang dengan kecepatan angin mencapai 187 km (116 mil) per jam. Insiden ini menyebabkan kekacauan perjalanan dengan ribuan penerbangan dibatalkan dan operasi kereta api dihentikan, dikutip dari Asia One, Senin (12/8/2019).
Topan itu merusak lebih dari 173.000 hektar tanaman dan 34.000 rumah di Zhejiang, kata pihak berwenang provinsi dalam memperkirakan kerugian ekonomi 14,57 miliar yuan (£ 1,71 miliar), kata kantor berita negara Xinhua.
Tanah longsor yang mematikan itu terjadi sekitar 130 km sebelah utara kota pantai Wenzhou, ketika sebuah bendungan alam runtuh di daerah yang dibanjiri hujan 160 mm (6,3 inci) dalam waktu tiga jam, menurut penyiar CCTV negara.
Beberapa listrik telah dikembalikan ke rumah pada hari Minggu sementara sebagian dari jalur kereta api yang ditangguhkan melanjutkan operasi, kata CCTV.
Lekima, topan kesembilan China tahun ini, bergerak ke utara dan diperkirakan akan melakukan pendaratan kedua di sepanjang garis pantai di Shandong, menyebabkan gangguan bandara lebih lanjut, kata Xinhua.
Beberapa jalan bebas hambatan antara Shanghai dan Shandong telah ditutup, kata CCTV.
