RAKYATKU.COM - Iran telah meluncurkan sistem pertahanan udara baru, yang katanya mampu mendeteksi rudal dan drone pada jarak 400 km.
Itu dinamai Falagh, dan merupakan versi lokal dari radar pengawasan 'Gamma' yang diimpor, menurut kantor berita ISNA.
"Itu (Gamma) sudah tidak bisa beroperasi karena 'sanksi, kurangnya suku cadang dan ketidakmampuan insinyur asing untuk melakukan perbaikan," kata ISNA.
Falagh diperkenalkan ketika ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat terus meningkat.
Media itu mengungkapkan bahwa Falagh mampu mengidentifikasi dan menemukan semua jenis rudal jelajah, pesawat siluman, sistem drone dan juga rudal balistik dalam jarak 400 kilometer.
Falagh juga mampu terhubung ke jaringan pertahanan udara Iran dan menyelesaikan cakupan sistem rudal S-300 yang diperolehnya dari Rusia.
Laporan itu mengutip kepala pasukan pertahanan udara tentara Brigadir Jenderal Alireza Sabahi-Fard.
