RAKYATKU.COM - Hujan deras mengguyur para jemaah haji di Jabal Rahmah, yang dikenal sebagai Bukit Kasih Sayang.
Hanya dalam beberapa menit, jalan-jalan mulai banjir, meninggalkan genangan air dan menyejukkan para jemaah yang melakukan perjalanan ke dan dari Arafat.
Arab News melaporkan bahwa meskipun beberapa orang bergegas mencari perlindungan, banyak juga yang berlari ke jalan untuk berdoa.
"Peziarah menangis ketika mereka mengangkat tangan mereka untuk beribadah di lereng Gunung Arafat," demikian laporan Arab News. "Banyak yang berjalan di sana melewati kegelapan sebelum fajar."
Dalam Islam, umat Islam percaya bahwa doa-doa mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk dijawab ketika hujan turun.
"Ini pertama kalinya saya naik haji, dan itu luar biasa," kata seorang jemaah bernama Ghada Al-Johar kepada Arab News.
“Ketika hujan turun, saya keluar dan menangis. Di masa lalu, setiap kali saya melihat hujan di TV selama haji, saya selalu berpikir, beruntunglah mereka."
Menurut data pemerintah Arab Saudi, jumlah total peziarah tahun ini adalah 2.489.406 orang.
Mereka semua berkumpul di Jabal Rahma pada hari Sabtu, yang merupakan titik puncak haji.
Ketika para jamaah shalat di Gunung Arafat, di Mekah tim yang terdiri dari 160 teknisi dan pengrajin mengganti Kiswa, sutra hitam yang menutupi Ka'bah di Masjidil Haram.
