Sabtu, 10 Agustus 2019 22:05

Amerika Tuding Iran Gunakan GPS Jammers untuk Kelabui Kapal

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Amerika Tuding Iran Gunakan GPS Jammers untuk Kelabui Kapal

Pasukan Iran secara aktif menggunakan jammers GPS dan berpura-pura menjadi kapal perang AS atau sekutu untuk mengelabui kapal komersial. Hal ini dilakukan agar kapal Iran bisa bepergian melalui perair

RAKYATKU.COM - Pasukan Iran secara aktif menggunakan jammers GPS dan berpura-pura menjadi kapal perang AS atau sekutu untuk mengelabui kapal komersial. Hal ini dilakukan agar kapal Iran bisa bepergian melalui perairan Iran dan kemudian menangkap mereka, kata pejabat pemerintah federal.

Administrasi Maritim Departemen Transportasi AS mengeluarkan peringatan terkait Iran menggunakan "gangguan GPS, spoofing komunikasi jembatan-ke-jembatan, dan / atau gangguan komunikasi lainnya dengan sedikit atau tanpa peringatan."

"Setidaknya dalam dua insiden ini, kapal melaporkan gangguan GPS," bunyi pernyataan itu, dikutip dari Fox News, Sabtu (10/8/2019).

"Kapal-kapal juga melaporkan komunikasi jembatan-ke-jembatan palsu dari entitas yang tidak dikenal yang mengklaim sebagai kapal perang AS atau koalisi."

Para pejabat menyarankan kapal berbendera AS untuk "menolak izin" oleh pasukan Iran yang berusaha naik ke kapal dan "segera memberi tahu Fifth Armada Battle Watch AS," yang berkantor pusat di Bahrain.

Pernyataan itu muncul menyusul serangkaian penyitaan kapal oleh pasukan Iran sejak Mei. Pemerintah Inggris mengatakan bahwa ia akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam koalisi maritim untuk melindungi pengiriman pedagang di Teluk Persia, Selat Hormuz dan Teluk Oman.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo memuji keahlian maritim di Inggris saat berdiri di samping mitranya dari Inggris, Dominic Raab, selama konferensi pers hari Rabu di Washington, DC.

Ketegangan antara AS dan Iran telah membawa negara-negara di ambang perang , terutama setelah Iran menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika, mendorong Presiden Trump untuk awalnya memerintahkan serangan militer pada rezim, meskipun serangan itu kemudian dibatalkan di tengah-tengah kekhawatiran akan banyak korban di pihak Iran.