Minggu, 11 Agustus 2019 01:30

Depot Senjata Rusia Meledak Tewaskan 5 Orang

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Depot Senjata Rusia Meledak Tewaskan 5 Orang

Sebuah ledakan roket di sebuah depot senjata Rusia telah menewaskan lima orang dan tiga lainnya luka-luka, kata perusahaan nuklir negara Rosatom.

RAKYATKU.COM - Sebuah ledakan roket di sebuah depot senjata Rusia telah menewaskan lima orang dan tiga lainnya luka-luka, kata perusahaan nuklir negara Rosatom.

Ledakan itu terjadi selama pengujian pada mesin roket propelan cair di kisaran uji Nyonska pada Sabtu pagi, lapor kantor berita RIA, dikutip dari Mirror Online, Minggu (11/8/2019).

Rosatom mengatakan para pekerja yang terluka mengalami berbagai tingkat luka bakar pada kecelakaan itu dan telah dibawa ke fasilitas khusus untuk perawatan medis.

Ledakan terbaru terjadi setelah kebocoran radiasi yang menewaskan dua orang dan melukai enam lainnya - yang bisa dipicu selama tes rudal hipersonik 6.000 mph Vladmir Putin.

Kota terdekat melaporkan kenaikan tingkat radiasi 20 kali di atas tingkat normal.

Pihak berwenang mengatakan mereka terpaksa menutup sebagian teluk di Laut Putih untuk pengiriman.

Penduduk setempat telah menyimpan yodium yang digunakan untuk mengurangi efek paparan radiasi setelah kecelakaan, media regional melaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan beberapa detail kecelakaan itu.

Meskipun kementerian pertahanan pada awalnya mengatakan bahwa tidak ada bahan kimia berbahaya yang dilepaskan ke atmosfer dan bahwa tingkat radiasi tidak berubah, pihak berwenang di kota terdekat Severodvinsk melaporkan apa yang mereka sebut sebagai lonjakan singkat radiasi.

Tidak ada penjelasan resmi yang diberikan mengapa kecelakaan seperti itu akan menyebabkan radiasi meningkat.

Pernyataan radiasi yang dikeluarkan oleh kota Severodvinsk menghilang dari internet pada hari Jumat tanpa penjelasan.

Seorang perwira angkatan laut tak dikenal yang dikutip oleh surat kabar Kommersant mengatakan kecelakaan itu bisa saja terjadi di lokasi pengujian di laut dan bahwa ledakan roket bisa menyebabkan tumpahan bahan bakar beracun.

Media Rusia mengatakan bahwa ledakan mesin roket mungkin terjadi di daerah pengujian senjata di dekat desa Nyonoksa.

Laporan-laporan itu mengatakan daerah dekat Nyonoksa digunakan untuk tes senjata, termasuk rudal balistik dan jelajah yang digunakan oleh angkatan laut Rusia.

Greenpeace mengutip data dari Kementerian Keadaan Darurat yang katanya menunjukkan tingkat radiasi telah meningkat 20 kali di atas tingkat normal di Severodvinsk sekitar 30 kilometer (18 mil) dari Nyonoksa.