Sabtu, 10 Agustus 2019 15:11

"Tak Ada Empati," Trump Tersenyum Saat Foto Dengan Bayi Yatim Korban Serangan El Paso

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Twitter
Twitter

Donald Trump memicu kemarahan karena menyeringai dan mengacungkan jempol saat berpoto dengan bayi yang orangtuanya terbunuh dalam penembakan massal di El Paso.

RAKYATKU.COM, TEXAS - Donald Trump memicu kemarahan karena menyeringai dan mengacungkan jempol saat berfoto dengan bayi yang orangtuanya terbunuh dalam penembakan massal di El Paso.

Foto itu diposting oleh Melania Trump di Twitter. Itu menunjukkan Melania menggendong bayi itu, sementara Trump berdiri di sampingnya. Raut wajah mereka terlihat bahagia.

Orang-orang menganggap Trump tidak bisa menunjukkan empati, mengingat menyedihkannya kisah gadis mungil itu.

Bayi berusia dua bulan dalam foto itu kehilangan kedua orang tuanya, Jordan dan Endre Anchondo, ketika mereka melindunginya dari peluru.

Bayi itu telah dirawat di Pusat Medis Universitas El Paso karena tangannya patah. Tapi, dia telah dipulangkan ke rumah neneknya.

Donald Trump dan Melania telah mengunjungi dua kota yang dilanda penembakan massal. Salah satu tempat yang mereka datangi adalah rumah sakit tempat bayi itu dirawat.

Tetapi ketika rombongan Trump berada di rumah sakit, bayi itu sudah tidak di sana. Jadi dia mengirim dua pegawai Gedung Putih untuk membawa bayi itu kembali ke rumah sakit untuk foto, menurut reporter ABC.

Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada CNN bahwa tak satu pun dari delapan korban yang selamat yang berada di rumah sakit El Paso ingin bertemu Trump.

"Beberapa tidak ingin ada pengunjung. Beberapa tidak ingin bertemu Trump," katanya.

Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, Trump menunjukkan "tidak adanya empati". Malah, selama kunjungannya dia mengecam calon presiden dari Partai Demokrat, Beto O'Rourke, yang lahir di El Paso.

Kritik kurangnya empati dan kasih sayang juga muncul dari perjalanan Trump ke Dayton, Ohio. Pada hari Kamis, Mantan ajudan Gedung Putih Anthony Scaramucci menyebut kedua kunjungan itu sebagai 'bencana.'