Jumat, 09 Agustus 2019 16:57

Leher Dicekik Lalu Dipukul dengan Asbak, Bayi yang Baru Dilarikan Tewas di Tangan Ibunya

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Leher Dicekik Lalu Dipukul dengan Asbak, Bayi yang Baru Dilarikan Tewas di Tangan Ibunya

Perbuatan seorang ibu inisial SMT (27) sungguh sadis. Warga Kelurahan Payaman, Nganjuk, Jawa Timur, itu tega membunuh bayinya yang baru dilahirkan.

RAKYATKU.COM - Perbuatan seorang ibu inisial SMT (27) sungguh sadis. Warga Kelurahan Payaman, Nganjuk, Jawa Timur, itu tega membunuh bayinya yang baru dilahirkan.

Polisi mengungkap bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan dengan kondisi jeratan tas plastik berwarna putih di lehernya. 

Bayi malang itu, oleh pelaku disembunyikan di kolong tempat tidur dengan dimasukkan ke tas kain berwarna cokelat. Tali pusar bayi juga masih ada bekas potongan ari-ari yang belum mengering.

"Bekas potongan ari-ari dan tali pusar masih basah dan belum kering jadi nampak bekasnya," kata Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta, Jumat (9/8/2019).

Dewa mengungkapkan selain menjerat leher dengan tas plastik, oleh pelaku bayi itu juga sempat dipukul kepalanya mengunakan asbak rokok. 

Bahkan sebelum memukul dengan asbak rokok, pelaku juga sempat menutup mulut bayi dengan tangan saat menangis waktu dilahirkan.

"Jadi selain dijerat dengan tas kresek, bayi itu oleh ibunya juga sempat di tutup mulutnya dengan tangan pelaku saat menangis usai dilahirkan. Dia (SMT) panik lantaran saat bayi nangis, anak pertamanya yang tidur di sampingnya terbangun," tandasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Nikolas Bagas mengatakan, anak pertama pelaku yang berumur empat tahun terbangun saat bayi menangis. Pelaku sempat menyuruh anak pertama untuk mengambil gunting dan menyuruh tidur lagi.

"Jadi gunting yang diambilkan anaknya itu untuk memotong tali pusar bayi dengan posisi tangan kiri masih membekap mulut bayi. Karena bayi ternyata masih hidup, pelaku kemudian mengambil sebuah asbak rokok lalu dipukulkan ke arah kepala bagian depan sebanyak lima kali," papar Nikolas.

Nikolas menambahkan sebelum peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku sempat mengeluh sakit perut. Pelaku meminta sang suami untuk mengeroki karena menganggap sedang masuk angin. 

"Sebelumnya sempat dikeroki suami karena dianggap masuk angin," pungkasnya, dilansir Detikcom.

SMT, aksi ibu yang tega membunuh anak kandungnya itu awalnya diketahui oleh pihak RSUD Nganjuk saat dibawa sang suami berobat. Saat pemeriksaan di RSUD, dokter melihat ada kejanggalan dengan ditemukannya ari-ari pada perut tersangka.

Pelaku menyembunyikan bayi perempuan yang dilahirkan nya dibawah kolong tempat tidur. Bayi dengan berat 2,870 gram dan panjang 53 centimeter oleh dengan kondisi ada tali plastik warna putih di leher dan dimasukkan dalam tas kain warna coklat.